Bursa Masih dalam Tekanan

Bursa Masih dalam Tekanan
Bursa Masih dalam Tekanan

JAKARTA - Sentimen negatif global membayangi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) awal pekan ini. Aksi beli lanjutan diharapkan bisa melanjutkan tren penguatan IHSG yang pada akhir pekan lalu bertengger di 5.143,711.
       
Analis Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan, akhir pekan lalu investor domestik mulai percaya diri melakukan akumulasi.

"Meski masih rendah, namun adanya aksi beli mampu menahan koreksi IHSG. Aksi beli diharapkan kembali terjadi sehingga melanjutkan kenaikan," ungkapnya kemarin. Pada perdagangan hari ini (15/9) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.115-5.133 dan resistance 5.155-5.178.
       
Namun bursa saham Amerika Serikat (AS) membawa sentimen negatif setelah akhir pekan lalu melemah. Indeks S&P 500 drop 0,60 persen ke 1.985,54. Indeks Dow Jones Industrial turun 0,36 persen ke 16.987,51. Indeks Nasdaq terkoreksi 0,53 persen ke level 4.567,6.
       
"Turunnya export and import price index bulanan AS yang di awal sesi sempat direspons positif, jelang penutupan berbalik melemah. Itu karena ada spekulasi The Fed (Bank Sentral AS) mempercepat kenaikan suku bunga acuan," ulas Reza.
       
Sedangkan bursa Eropa ditutup beragam. Indeks FTSE melaju positif namun tidak diikuti indeks DAX yang masih bergerak di zona merah. Indeks CAC yang awalnya merah ditutup menghijau seiring penguatan saham-saham media.
       
Dari pasar uang, dolar AS (USD) sampai akhir pekan lalu masih dalam tren menguat. Itu membuat sejumlah mata uang emerging market bergerak melemah termasuk nilai tukar rupiah. Namun pelemahan tersebut dapat ditahan yuan dan won setelah Tiongkok dan Korea Selatan merilis data ekonomi.
       
Di sisi lain, pelaku pasar baru merespons positif bertahannya suku bunga acuan BI rate yang dinilai masih mampu mengakomodasi potensi kenaikan inflasi sebagai dampak penyesuaian tarif dasar listrik (TDL) dan elpiji.

"Laju rupiah stagnan di atas support Rp 11.794. Masih kuatnya laju USD dan sedikitnya sentimen dalam negeri membuat rupiah belum mampu mengimbangi kenaikan USD," imbuhnya. (gen/oki)

Rekom:

ADRO       Adaro Energy             1.305          1.300         1.335
M AIN        Malindo Feedmill      3.575          3.550          3.650
ICBP         Indofood CBP          11.275        11.225        11.475
S CMA      Surya Citra Media      3.925          3.915          4.000


JAKARTA - Sentimen negatif global membayangi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) awal pekan ini. Aksi beli lanjutan diharapkan bisa melanjutkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News