Persegres Berjaya di Bayaran, Terpuruk di Prestasi

Persegres Berjaya di Bayaran, Terpuruk di Prestasi
Persegres Berjaya di Bayaran, Terpuruk di Prestasi

jpnn.com - PEMAIN Persegres boleh saja nyaman menjadi bagian dari tim Kota Pudak itu. Bayaran mereka lancar meski prestasi yang ditorehkan di kompetisi Indonesia Super League (ISL) terpuruk. Posisi mereka setingkat di atas dua tim yang terdegradasi di wilayah barat.

Biasanya tim yang tidak memiliki prestasi bagus akan berdampak pada bayaran gaji pemain. Maklum, tim yang prestasinya buruk bakal dijauhi penonton. Dan, itu pasti mengurangi pemasukan klub. Imbasnya akan berpengaruh pada kemampuan membayar gaji pemain.
 
Selama kompetisi reguler berjalan saja ada satu klub yang gentle menyatakan tengah berada dalam lampu kuning karena tidak mampu melunasi gaji para pemainnya. Mereka adalah Persijap Jepara yang masih mempunyai empat bulan tunggakan. Selain Persijap, ada Persiba Bantul dan Persita Tangerang yang sama-sama terdegradasi.
 
Ada juga tim yang mempunyai prestasi bagus, tetapi menunggak gaji. Mereka adalah Persebaya. Tim juara wilayah timur ISL itu pun mengalami nasib yang sama dengan Persijap. Persebaya sempat menunggak gaji pemainnya selama dua bulan.
 
Namun, di antara tim yang terpuruk itu, ada nama Persegres yang tetap mampu membayar gaji pemain. Hal tersebut diakui Manajer Persegres Bagus Cahyo Yuwono. Usahanya itu merupakan hasil dari komitmen seluruh jajaran manajemen yang ingin mengangkat persepakbolaan Gresik.
 
Lantas, bagaimana kiat-kiat mereka dalam menghidupi "dapur" tim agar tetap menyala" Jika menilik perkataan sebuah sumber Jawa Pos, mereka harus menyiapkan bujet yang cukup besar untuk tetap kompetitif di ISL.
 
"Kalau dihitung-hitung, anggaran kami bisa mencapai Rp 20 miliar untuk sekali kompetisi," ungkap sumber tersebut. Hanya mengandalkan pemasukan dari tiket pertandingan maupun sponsor, jelas dia, tentu tidak cukup.
 
"Sekarang saja, dari tiket, paling maksimal kami hanya mendapat, katakanlah, Rp 1 miliar. Kemudian, pemasangan logo sponsor di kostum juga mendapat tambahan Rp 1 miliar. Sisanya, sekitar Rp 18 miliar, yang harus dicari solusinya," ujarnya.
 
Sebagian besar dana itu tentu harus diambil dari kocek pribadi sang pemilik, Syaiful Arif. "Pak Haji Ipung (sapaan akrab Syaiful Arif, Red) sangat loyal. Beliau ingin Persegres bisa terus ada di kancah tertinggi," lanjut sumber tersebut.
 
Meski sang pemilik siap menggelontorkan dana berapa pun, mereka tentu juga mempunyai trik agar tidak kebablasan dalam memanfaatkan kebaikan hati Syaiful. Menurut Bagus, pihaknya memiliki beberapa trik agar mendapat pemain bagus dengan harga yang bisa ditekan. "Salah satu kuncinya adalah kekeluargaan," tuturnya.
 
Ya, bagi Bagus, dirinya perlu melakukan pendekatan sangat intens serta didasar pada rasa saling mengenal yang tinggi. "Pemain harus mendapat perlakuan yang membuat mereka nyaman ketika berada di suatu klub. Ini penting agar kekompakan dapat terjalin," jelasnya.

Salah satu bentuk pendekatan berbasis kekeluargaan itu adalah memberikan hadiah kepada pemain ketika berulang tahun.
 
"Kelihatannya simpel. Namun, ternyata cukup ampuh juga lo," candanya. Selain itu, dia juga sering mengajak seluruh pemain menikmati makan malam bersama. "Semua ini saya lakukan agar tercipta rasa memiliki yang kuat dalam diri setiap pemain," tambahnya.
 
Pada musim depan, Bagus menegaskan tidak menambah anggaran, terutama untuk membeli pemain. "Saya tidak suka jika harus membeli pemain mahal-mahal. Sebab, kemampuan mereka belum tentu setara dengan harganya," timpalnya.
 
Pria asli Gresik itu menyatakan bakal memaksimalkan potensi lokal yang ada di Kota Pudak. "Sejauh ini, yang saya lihat, kemampuan mereka bagus-bagus. Hanya, yang masih kurang terletak pada motivasi mereka," tandasnya.
 
Dalam 20 pertandingannya di ISL 2014, tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut hanya menempati urutan kesembilan dari 11 tim. Mereka empat kali menang, sembilan kali seri, serta tujuh kali kalah. (apu/c19/ko)


PEMAIN Persegres boleh saja nyaman menjadi bagian dari tim Kota Pudak itu. Bayaran mereka lancar meski prestasi yang ditorehkan di kompetisi Indonesia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News