Tak Pernah Marah, Guru Kesederhanaan

Tak Pernah Marah, Guru Kesederhanaan
Wakil Presiden Boediono. Foto: JPNN.com

"Terlalu indah dilupakan
Terlalu sedih dikenangkan
Setelah aku jauh berjalan
Dan kau ku tinggalkan

Betapa hatiku bersedih
Mengenang kasih dan sayangmu
Setulus pesanmu kepadaku
Engkau kan menunggu.."

Natalia Laurens, Bogor

SEPENGGAL lagu 'Andaikan Kau Datang' milik Ruth Sahanaya ini mengalun merdu dari seorang biduan cantik di halaman samping Istana Kepresidenan Bogor pada Sabtu, (11/10). Ia bernyanyi di tengah sebuah tenda besar berwarna putih yang berdiri tegak di samping halaman Istana tersebut.

Di dalamnya terdapat ratusan pegawai Sekretariat Wakil Presiden yang mendengar dengan mata berkaca-kaca. Lagu itu sebagai bentuk perpisahan dengan Wakil Presiden Boediono bersama keluarga besar Sekretariat Wapres yang diselenggarakan, Sabtu (11/10) hari ini.

Masa jabatan Boediono memang tinggal 9 hari lagi. Maka perpisahan ini pun diselenggarakan dengan persiapan matang. Para pegawai bahkan latihan membawakan Tarian Saman dari Aceh sejak sebulan lalu. Mereka berlatih setelah jam pulang kerja usai.

Sementara para ibu dari Dharma Wanita Setwapres membawakan lagu-lagu dan puisi untuk Boediono. Diciptakan sebuah lagu khusus untuk Boediono berjudul Negarawan Sejati. Sebagian pegawai lainnya membentuk paduan suara untuk mengisi acara tersebut. Acara perpisahan ini sendiri bertema 'Perjalanan Seorang Guru".

Meski persiapan matang, acara ini tidak terlihat seperti perpisahan formal layaknya para pejabat pada umumnya. Perpisahan dengan Boediono ini lebih mirip perpisahan dengan sosok dalam keluarga. Pasalnya, meski terkenal sebagai pekerja keras, Boediono pun sangat ramah dan mengutamakan kekeluargaan dengan para karyawan yang membantunya.

"Terlalu indah dilupakan Terlalu sedih dikenangkan Setelah aku jauh berjalan Dan kau ku tinggalkan Betapa hatiku bersedih Mengenang kasih dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News