IPW Sebut Rapim Polri Berlangsung Tragis, Ironis, dan Dramatis

IPW Sebut Rapim Polri Berlangsung Tragis, Ironis, dan Dramatis
IPW Sebut Rapim Polri Berlangsung Tragis, Ironis, dan Dramatis

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, Polri memasuki masa dramatis. Sebab inilah pertama kalinya dalam sejarah Polri melakukan rapat pimpinan (Rapim) tanpa Kapolri definitif.

IPW menilai akibat cakar-cakarannya elit Polri, rapim tahun ini berlangsung tragis, ironis, dan dramatis. "Padahal inilah rapim pertama Polri di era pemerintahan baru Presiden Jokowi," kata Neta, Selasa (3/3).

Artinya, jelas dia, rapim ini sangat strategis untuk membuat dan menjabarkan konsep kerja profesional Polri dalam mendukung konsep Revolusi Mental Presiden Jokowi. Tanpa adanya Kepala Polri tentu konsep kerja Polri untuk mendukung Revolusi Mental Jokowi patut menjadi pertanyaan.

"Bagaimana Polri bisa menerapkan konsep Revolusi Mental Jokowi jika di internal Polri sendiri masih amburadul,” kata dia.

IPW menilai ada empat poin yang harus dibahas dan dituntaskan dalam Rapim Polri tanpa Kepala Polri ini.

Pertama, penuntasan kasus adanya pengkhianat di tubuh Polri. Kedua, dievaluasinya aksi cakar-cakaran elit Polri dalam perebutan posisi Kapolri setelah Sutarman.

Ketiga, Rapim Polri perlu menyiapkan berbagai kemungkinan dalam uji kepatutan dan uji kelayakan calon Kapolri Badroddin Haiti di DPR.

Keempat, membangun soliditasi Polri pasca konflik Polri-KPK. Dan hal itu tidak mudah, mengingat polarisasi dan konflik antar elit Polri sempat begitu tajam. "Bahkan ditarik ke luar Polri oleh segelintir oknum," katanya.

JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, Polri memasuki masa dramatis. Sebab inilah pertama kalinya dalam sejarah Polri melakukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News