Sopir Angkot Ancam Mogok jika Tarif Tak Ikut Naik

Sopir Angkot Ancam Mogok jika Tarif Tak Ikut Naik
Ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar untuk distribusi Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), langsung disambut kegelisahan di kalangan pelaku transportasi; sopir angkutan umum.

Mulai, Sabtu 28 Maret 2015, BBM naik Rp 500. Untuk bensin premium (ron 88), dari Rp 6.800 per liter menjadi Rp 7.300. Sedangkan solar, dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900.

Dengan adanya harga baru BBM, para sopir angkutan umum di wilayah ibukota Jakarta menuntut kenaikan tarif. Jika tidak, ratusan sopir angkot mengancam mogok massal. 

"Kalau Organda tidak menaikan tarif maka kami para sopir angkot sepakat akan mogok," kata Lukman (38), salah seorang sopir angkot jurusan Tanah Abang-Kota seperti diberitakan RMOLJakarta (Grup JPNN), Minggu (29/3).

Lukman menjelaskan, akibat kenaikan harga BBM itu, para sopir angkot merugi setiap hari karena harus mengeluarkan uang tambahan.

"Kami tidak dapat untung, malah kami setiap hari rugi," tegasnya. (wid/adk/jpnn)


JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar untuk distribusi Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), langsung disambut kegelisahan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News