Ekonomi Terpuruk, Ini Saran Yusril Untuk Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di awal pemerintahan, mustahil terwujud.
Pasalnya, situasi ekonomi dunia saat ini sedang tidak menentu. Situasi ekonomi dalam negeri pun sama saja.
"Hari ini harga minyak dunia turun ke angka 38 dolar Amerika Serikat per barrel. Namun harga eceran dalam negeri tetap, meski subsidi BBM sudah dicabut," kata Yusril, dalam rilis, Rabu (26/8).
Selain itu lanjutnya, kurs yang tidak stabil menyebabkan industri susah membuat kalkulasi sehingga bisnis berada dalam ketidakpastian, suku bunga tetap tinggi, demikian pula pengenaan pajak.
"Dalam situasi seperti ini, usaha apapun akan mati dengan sendirinya," ujar Mensesneg era Presiden SBY ini.
Karena itu, Yusril berharap negara harus mengambil kebijakan yang tepat dan segera menggairahkan kegiatan ekonomi.
"Salah satu cara, harga BBM harus diturunkan agar industri mampu meningkatkan daya saing. Bunga bank juga harus diturunkan agar investasi bergerak dan pajak mau tidak mau, harus dikaji ulang," ujarnya.
Kalau tidak lanjutnya, usaha tidak akan bergerak karena beban pajak terlalu berat.
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di
- Puncak Libur Lebaran, KALOG Express Layani 3.186 Ton Pengiriman Barang
- Angka Kecelakaan Meningkat, MPMInsurance Mengedukasi Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan
- Schneider Electric Pamerkan Inovasi Terbaru di Hannover Messe
- Bareng Vidi Aldiano, Shopee Ajak Pengguna Lebih Mengenal Program Garansi Tepat Waktu
- Tokopedia: Produk Groceries hingga Fesyen Paling Laris Selama Ramadan-Lebaran 2024
- Perkuat Efisiensi Bisnis, Transcosmos Indonesia Padukan Keunggulan SDM & Teknologi