Ahok Desak Lulusan IPDN Diseleksi

Ahok Desak Lulusan IPDN Diseleksi
jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan agar Institut Pemerintahan Dalam Negeri dibubarkan. Usulannya disesuaikan dengan keputusan Presiden Joko Widodo terkait moratorium pegawai negeri sipil (PNS) selama lima tahun.

Dengan adanya moratorium PNS, Ahok, sapaan karibnya menyarankan agar lulusan IPDN diseleksi terlebih dahulu.

"Tapi lulusan IPDN harus kami terima terus. Apakah ini tidak mengakibatkan selama lima tahun diisi penuh dengan orang IPDN. Apakah semua lulusan IPDN pasti bagus? Ternyata enggak juga, di sini saya sudah ketemu kok. Ada yang bagus enggak? Ada‎," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (14/9).

"Kalau moratorium PNS berarti seluruh lulusan IPDN juga tidak boleh terima, baru adil. Karena dia masuknya enggak melalui tes dan promosi terbuka, rekomendasi dari daerah. Ini yang menurut saya tidak adil,” sambung Ahok.

Ahok membandingkannya dengan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dari segi lulusan. “Kalau menurut saya, kalau IPDN mau dipaksakan terus ya silakan, tapi ini menjadi semacam STAN Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Anda lulus tidak wajib jadi bea cukai. Anda harus tetap seleksi, karena seleksi sekarang semua udah diterima, seluruh universitas diterima,” ujar suami Veronica Tan itu.

‎Hari ini, Ahok melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Djohermansyah Djohan di Balai Kota, Jakarta.

Pertemuan yang berlangsung pukul 15.30 WIB ini dilakukan imbas usulan Ahok agar IPDN dibubarkan. “Beliau ingin tahu kenapa saya minta enggak perlu ada IPDN,” ujar Ahok. (gil/jpnn)

 

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan agar Institut Pemerintahan Dalam Negeri dibubarkan. Usulannya disesuaikan dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News