Sebelum Bertemu Paus Fransiskus, Hermawi Taslim Ceritera Tentang Gus Dur di Forum Internasional Ini

Sebelum Bertemu Paus Fransiskus, Hermawi Taslim Ceritera Tentang Gus Dur di Forum Internasional Ini
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (DPN FORKOMA PMKRI), Hermawi Fransiskus Taslim. FOTO:DOK.Pri

jpnn.com - VATIKAN – Sebelum bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (DPN FORKOMA PMKRI), Hermawi Fransiskus Taslim terlebih dahulu akan berbagi pengalaman kepada peserta dan delegasi International Conference: “50th Anniversary of Nostra Aetate” tentang perjuangan Gus Dur (Presiden ke-4 RI) dalam memajukan pluralisme di Indonesia.

Taslim, sapaan Hermawi Fransiskus Taslim ini, akan mengikuti International Conference: “50th Anniversary of Nostra Aetate” yang akan berlangsung pada tanggal 26-28 Oktober 2015 di Gregoriana University, Roma, Italia. Konferensi ini akan diikuti ratusan tokoh dan delegasi dari berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

“Berdasarkan surat yang telah kami terima, pada akhir conferensi, seluruh peserta yang datang dari seluruh dunia itu akan diterima dan berdialog dengan Paus Fransiskus di Vatikan,” kata Hermawi Fransiskus Taslim kepada JPNN.com, Kamis (22/10) pagi.

Pada bagian lain, Taslim, mengatakan pada hakekatnya semua bangsa merupakan satu komunitas yang memiliki asal-usul yang sama. Oleh karena itu, upaya untuk memajukan keadilan sosial, nilai-nilai moral, perdamaian dan kemerdekaan harus terus ditingkatkan demi menjaga martabat kemanusiaan itu sendiri.

Taslim menjelaskan Ensiklik Nostra Aetate adalah dokumen resmi Gereja Katolik yang memandang positif hubungan Gereja Katolik dengan agama dan kepercayaan non Kristen. “Hubungan itu harus terus berlangsung dalam kesederajatan martabat manusia,” kata Taslim menegaskan.

Lebih lanjut, Taslim mengatakan Ensiklik Nostra Aetate merupakan acuan dan pedoman seluruh umat Katolik dalam membangun peradaban manusia yang didasarkan pada prinsip-prisip kesederajatan yang saling menghormati.

Karena itu, Taslim menilai Konferensi Internasional dalam rangka peringatan 50 Tahun Enseklik Nostra Aetate menjadi momentum penting yang mempertemukan para tokoh terkemukan dunia untuk saling meneguhkan dalam membangun peradaban kemanusiaan  yang lebih bermartabat.

Mantan Wakil Sekjen Pengurus Pusat PMKRI ini menambahkan, berdasarkan agenda yang sudah disusun panitia, sejumlah petinggi dunia akan tampil sebagai pembicara dalam konferensi tersebut. Di antaranya Cardinal Jean Louis Tauran dari Vatikan, Prof. B. Wimalaratana dari Sri Lanka, Rabbi Daniel Spenber dari Israel, dan Dr. Rasoul Rasoulipour dari Iran serta sejumlah nama lainnya.

VATIKAN – Sebelum bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News