Bahaya Presiden Pakai Heli Produk Asing

Bahaya Presiden Pakai Heli Produk Asing
Dirut PTDI Budi Santoso. Foto: Mesya Mohamad/JPNN

jpnn.com - RENCANA pemerintah mengganti helikopter untuk Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla mendapat dukungan penuh dari kalangan DPR RI. Masalah kemudian muncul ketika kontrak kerja dengan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk pengadaan heli Super Puma family dialihkan untuk membeli heli buatan Italia, Agustawestland VVIPAW101‎.

PTDI pun terkejut bukan kepalang, karena perusahaan yang 100 persen sahamnya milik pemerintah sudah bisa memproduksi heli sejenis AW101. Berikut pernyataan Dirut PTDI Budi Santoso kepada pers termasuk wartawan JPNN Mesya Mohamad, beberapa hari lalu.

Ada isu, pengalihan Super Puma ke AW101 karena TN AU tidak puas dengan maintenance PTDI. Benarkah?

Tidak ada perasaan seperti itu karena Super Puma di-maintenance sendiri oleh TNI AU setelah diserahterimakan. Malaysia dan Kairo yang memesan heli serupa tidak ada masalah.

Dulu PTDI saat mengalami masalah (tahun 1996) mungkin belum sempurna dalam garapan Super Puma‎. Kemudian PTDI diminta untuk membuat Super Puma yang absolut. Pada pengadaan Super Puma tahun 2012, pengadaannya sudah di hanggar PTDI jadi jauh lebih sempurna dibanding tahun 1996.

‎Apakah pemerintah sudah tahu desain Super Puma family terbaru dari PTDI?

Pasti tahulah, PTDI selalu berkoordinasi dengan pemerintah, baik Kementerian Luar Negeri maupun Setneg. Itu sebabnya wacana pengalihan Super Puma family kepada AW101 sangat mengagetkan kami karena tidak menyangka pemerintah lebih percaya asing daripada produk buatan anak bangsa.

Pengadaan heli untuk Presiden dan Wapres harus melalui tender kan?

RENCANA pemerintah mengganti helikopter untuk Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla mendapat dukungan penuh dari kalangan DPR RI. Masalah kemudian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News