Serang Lawan karena Nepotisme dalam Penunjukan Pejabat Pemkab

Serang Lawan karena Nepotisme dalam Penunjukan Pejabat Pemkab
Peta Wilayah Kalteng/ Wikipedia

jpnn.com - PALANGKA RAYA – Debat kandidat putaran kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng yang digelar KPU Kalteng di Polda, kemarin, sempat menyinggung nepotisme di lingkungan Pemprov. 

Meski berlangsung realtif santai dan dingin dibanding putaran pertama, pada Sabtu (28/11) lalu, debat yang diikuti dua pasangan Sugianto Sabran-Said Ismail dan Willy M Yoseph-Wahyudi K Anwar, tetap berisi kritikan pedas.

Mengenai nepotisme dalam pengangkatan pejabat, Sugianto saat diberi kesempatan mengajukan pertanyaan pada pasangan Willy-Wahyudi. Sugianto mempertanyakan penempatan pejabat yang akan diterapkan Willy apabila terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.

Mendapat pertanyaan itu, Willy mengatakan, menempatkan jabatan di pemerintahan mereka akan menghindari kolusi dan nepotisme. Untuk itu, pihaknya siap menawarkan sistem lelang jabatan.

"Penempatan harus mengikuti aturan yang sudah ada. Untuk menghindari kolusi, yakni rekrutmen dengan sistem lelang," kata Willy.

Jawaban tersebut langsung disanggah pasangan Sugianto-Said Ismail. Pasangan ini menilai, selama kepemimpinan di Murung Raya, Willy menerapkan praktik nepotisme, yakni banyak sanak famili yang diangkat menjadi pejabat. 

”Tapi kalau kami melihat saat Pak Willy menjabat Bupati Murung Raya, banyak saudara, sanak famili yang diangkat sebagai pejabat. Apakah ini nantinya akan terjadi di pemerintahan di Provinsi Kalteng?" kata pasangan Sugianto-Said Ismail.

Menanggapi itu, Willy mengatakan, Kabupaten Murung Raya dalam 15 tahun terakhir merupakan kabupaten baru. Karena itu, untuk mencari sumber daya manusia (SDM) yang handal masih sulit, sehingga dalam menentukan pejabat tidak menggunakan sistem lelang.

PALANGKA RAYA – Debat kandidat putaran kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng yang digelar KPU Kalteng di Polda, kemarin, sempat menyinggung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News