Kisah Pendek Perjuangan Menghidupkan Kembali Musik Rock dan Metal

Kisah Pendek Perjuangan Menghidupkan Kembali Musik Rock dan Metal
Drummer KOIL Leon (kiri), Bassis The S.I.G.I.T Adit, Inisiator Sonicfair Krisna Sadrach dan Gitaris Rosemary Indra Gatot saat konferensi pers Magnitude Sonicfair Bandung 2015 di Myloc Coffee & Bistro, Jalan Braga, Kota Bandung. Foto: Amri Rachman Dzulfikri/Bandung Ekspres

jpnn.com - SEIRING berjalannya waktu, musik rock dan metal di Tanah Air mulai menurun, sepi. Dua genre itu seakan hanya bisa bertahan di komunitasnya masing-masing. Beragam cara untuk menghidupkan kembali masih digagas agar rock dan metal kembali bergema.

Eriek Taopik, Bandung Ekspres

Bandung dikenal sebagai salah satu tempat eksisnya beragam aliran musik, termasuk yang beraliran cadas. Menjamurnya aliran musik tersebut di Bandung kemudian beriringan dengan aliran indie yang memang antilabel. Dengan alasan enggan diatur atau memang tidak diminati label itu. 

Tapi toh, jalur pop masih saja merajai musik karena sangat menyesuaikan diri dengan pasar dan tren. 

Nah, untuk menghidupkan dan menjaga eksistensi musik rock dan metal tersebut, muncullah Magnitude Sonicfair yang digelar di Lapangan Disjas Baros, Kota Cimahi, kemarin (30/11). Bandung menjadi kota ketiga gelaran 'silaturahmi' penggemar musik cadas ini. 

Inisiator Sonicfair Krisna Sadrach mengatakan, Bandung dan musik hingga kini belum bisa tergoyahkan sebagai barometer. Sebab, band manapun yang berjaya di ibu kota, pasti melihat Bandung sebagai cerminan.

"Kalau dari gelaran yang pernah dihelat (Jakarta dan Medan), para penonton pasti nanya dulu artisnya siapa. Nah, beda dengan Bandung, karena artis top semua,” paparnya.

Krisna menyebutkan, Sonicfair sendiri merupakan expo festival rock dan metal terbesar di Indonesia. ”Kami percaya dengan semangat baja para pelaku dan pecinta musik rock dan metal tanah air bisa bangkit kembali,” tandas basis beraliran trashmetal, Suckerhead itu. 

SEIRING berjalannya waktu, musik rock dan metal di Tanah Air mulai menurun, sepi. Dua genre itu seakan hanya bisa bertahan di komunitasnya masing-masing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News