Dahsyatnya Puting Beliung! Satu Kampus dan 46 Rumah Amburadul

Dahsyatnya Puting Beliung! Satu Kampus dan 46 Rumah Amburadul
Ilustrasi puting beliung. Foto: Pojok Satu/JPNN Group

jpnn.com - BANTUL – Bencana alam masih menjadi momok bagi warga daerah. Angin puting beliung yang melanda Bantul, Sabtu (28/11) sore, ternyata berakibat cukup parah. 

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul ada 46 rumah dan dua bangunan warung yang rusak

Puluhan bangunan yang rusak ini berada di wilayah Kasihan. ”Karena tertimpa pepohonan yang tumbang,” terang Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto, kemarin (29/11).

Dwi menyebutkan, ada puluhan pohon yang tumbang. Itu tersebar di 68 titik yang tersebar di 12 pedukuhan di tiga kelurahan. Yaitu, Tirtonirmolo, Bangunjiwo, dan Tamantirto.

Selain merusak puluhan bangunan, tumbangnya pepohonan tersebut juga menyebabkan satu warga mengalami patah tulang. Tiga desa terdampak, Tamantirto merupakan daerah yang paling parah kerusakannya. Terutama di Dusun Ngebel.

Setidaknya, ada 20 rumah warga mengalami rusak di dusun itu. Bahkan, sebatang pohon nyaris menimpa rumah warga milik Slamet Widodo di RT 01 dusun setempat. Selain itu, po-hon berukuran cukup besar itu juga mengancam dua rumah lain di dekatnya, yaitu rumah milik Atmo Sudiro dan Rutini. ”Selain itu, jaringan listrik PLN juga terganggu karena ada em-pat tiang yang roboh,” ujarnya.

Tak hanya permukiman warga, angin puting beliung juga menumbangkan pepohonan serta merusak sejumlah fasilitas kampus UMY seperti gedung rektorat, dan kantin. Baliho besar milik kampus UMY ikut roboh. ”Tadi BPBD bersama sejumlah relawan membersihkan pepohonan yang tumbang,” jelasnya.

Agar penanganan dampak angin puting beliung berjalan maksimal, BPBD mendirikan posko darurat di kawasan kampus UMY. Sedikitnya, ada 100 orang dari 17 komunitas relawan yang bergabung dalam posko darurat ini. (zam/sky/din/ila/ong/radar jogja/jon/jpnn)


BANTUL – Bencana alam masih menjadi momok bagi warga daerah. Angin puting beliung yang melanda Bantul, Sabtu (28/11) sore, ternyata berakibat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News