Mampu Hidupi Dua Istri Berkat Tahu Berformalin

Mampu Hidupi Dua Istri Berkat Tahu Berformalin
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - SERANG -Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Serang bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Serang meringkus produsen tahu berinisial P (62), di Kampung Lopang Domba, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, Jumat (5/2). Tahu hasil home industri ini dipastikan mengandung formalin. 

"Kami melakukan tindakan represif kepada pengusaha tahu, yang menjual tahu dengan memberikan tambahan formalin. Operasi dilakukan Jumat kemarin, sekira pukul 5 sore di Lopang," kata Kasatreskrim Polres Serang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Arrizal Samelino Ganda Saputra kepada wartawan, Sabtu (6/2).

Tahu hasil home industri milik P dicurigai mengandung formalin. Setelah dilakukan uji sampling di lokasi, diketahui tahu tersebut mengandung formalin. Kemudian P pun akhirnya diringkus. "Sebenarnya ada tiga lokasi yang disidak. Tapi, dua lokasi, tidak mengandung formalin. Satu mengandung formalin. Kita temukan barang bukti formalin dalam bentuk bubuk," Arrizal. 

Hasil pemeriksaan sementara, diketahui P sudah dua tahun memproduksi tahu berformalin. Tahu hasil produksi P diedarkan di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang."Alasan tersangka mencampur tahu dengan zat formalin, karena motif ekonomi (biar tahan lama-red)," jelas Arrizal.

Petugas mengamankan 2.000 tahu yang mengandung formalin dan bubuk formalin sebagai barang bukti. "Sebelumnya, kita bersama BPOM sudah memberikan sosialisasi kepada produsen agar tidak memberikan zat tambahan yang membahayakan konsumen," ungkap Arrizal. 

Kepala BPOM Serang M Kashuri menegaskan, tahu mengandung formalin ini berbahaya bagi kesehatan manusia. Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan pernafasan, kerusakan ginjal, paru-paru hingga kanker. "Baik dari dosis kecil, apalagi dosis tinggi, sama-sama berbahaya," ujar Kashuri. 

Kashuri menjelaskan, tekstur tahu berformalin biasanya lebih keras dan lalat tidak mau menghinggapi, serta sulit hancur. "Bagi yang mengerti, tahu berformalin dicium baunya aneh," kata Kashuri.

Sementara, P mengaku belajar membuat tahu berformalin dari daerah Tangerang. Lalu, pada 2014 mulai membuat tahu berformalin di kediamannya. Campuran formalin itu diyakini P dapat menghindarinya dari kerugian. "Ini kalau gak diformalin, sudah rusak (tahu-red). Tahunya udah enggak enak, pedagang juga ngeluh. Saya siasati pakai ini (formalin-red). Di Tangerang lebih parah, ada yang pakai borak," kata P.

SERANG -Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Serang bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Serang meringkus produsen tahu berinisial

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News