Ini Penyebab Utama Menguatnya Rupiah
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan, pihaknya belum membahas rencana perubahan asumsi nilai tukar rupah.
Padahal, pemerintah dan parlemen berencana mengamandemen UU APBN 2016 di pertengahan tahun ini. ”Kami belum membicarakan (perubahan asumsi rupiah) di dalam pertemuan koordinasi lengkap,” ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.
Agus menjelaskan, pada dasarnya pergerakan nilai tukar rupiah terhadap USD sudah menunjukan tren penguatan. “Sekarang ini rupiah ditutup 13.150. Menunjukan ada penguatan dan penguatan itu lebih dikarenakan ada dana masuk ke Indonesia yang cukup besar,” tuturnya.
Mantan menkeu itu menambahkan, sepanjang Januari hingga pekan ketiga April 2016, aliran dana masuk (capital inflow) ke Indonesia mencapai Rp 71 triliun. Jumlah itu lebih besar dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 50 triliun.
”Di Indonesia, kelihatan juga banyak korporasi yang melepas valas, sehingga (rupiah) terjadi penguatan sekitar tiga persen sampai empat persen. Tetapi, kami melihat ini untuk tetap mewaspadai kondisi dunia,” katanya. (dee/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Turut Sukseskan Angkutan Lebaran, DLU Terima Penghargaan dari Kemenhub
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- Kolaborasi JFX dan DCFX dalam Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Bank Raya Bukukan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan I/2024