Bertemu di Istana, Ahok dan Ketua BPK Kok Mesra?

Bertemu di Istana, Ahok dan Ketua BPK Kok Mesra?
Ketua BPK Harry Azhar Azis. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama dan Ketua BPK Harry Azhar Azis beberapa pekan lalu sempat terlibat polemik yang cukup panas. Hasil audit BPK yang menyebut pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI diduga merugikan negara ratusan miliar rupiah menjadi penyebabnya.

Tapi pemandangan berbeda terlihat saat keduanya bertemu di Istana Negara untuk keperluan rapat bersama Presiden Joko Widodo, Senin(3/5). Harry dan Ahok tampak bersalaman hangat seakan-akan tidak pernah terjadi perseteruan di antara mereka.

Agenda rapat itu membahas hasil audit teknik proyek Hambalang dan pemaparan soal proses renovasi Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Harry datang untuk kepentingan pemaparan hasil audit Hambalang, sedangkan Ahok terkait renovasi (GBK). Selain keduanya, para menteri terkait juga hadir. Mereka antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Rizal Ramli, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menpora Imam Nahrawi.

Sebelum mulai rapat, Ahok yang melihat kehadiran Harry langsung jalan menghampiri. Harry juga sebaliknya. Kedunya lalu berjabat tangan hangat. Senyum lebarpun mereka di wajah keduanya. Para menteri yang hadir ikutan senyum. Momen itu pun diabadikan para juru foto dan juru kamera yang meliput di Istana. Sayang, moment itu tidak bisa direkam lama-lama, karena rapat segera dimulai.

Padahal sebelum itu, hubungan keduanya begitu panas. Perseteruan keduanya dimulai dari hasil audit BPK mengenai pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras yang dilakukan Pemprov DKI di akhir 2014. Hasil audit investigasi BPK menyebutkan, pembelian lahan 3,5 hektar itu telah merugikan negara sebesar Rp 191 miliar. Hasil audit ini juga sudah diserahkan ke KPK.

Ahok tidak terima dengan hasil audit itu. Ahok bahkan menuding BPK ngaco. Tidak berhenti di situ, Ahok juga sempat menyindir Harry Azhar Azis yang namanya tercantum dalam dukomen Panama Papers.

"Sekarang gimana jelasinnya, katanya masuk Panama Papers? Makanya saya tanya BPK, yang duduk di BPK berani nggak buktiin hartanya dari mana?” ucap Ahok pada 13 April lalu.

Harry Azhar juga terus melakukan perlawanan. Dalam diskusi di Warung Daun pada 16 April lalu, Harry menantang Ahok untuk menggugat hasil auditnya ke PTUN. Silakan gugat ke pengadilan. Banyak yang menggugat, dan alhamdulillah gugatan mereka tidak dikabulkan,” ucapnya waktu itu. (rmol/dil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News