Dua Pria Berpelukan di Arena Munaslub, Semua Terharu dan Bertepuk Tangan

Dua Pria Berpelukan di Arena Munaslub, Semua Terharu dan Bertepuk Tangan
Djan Faridz. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - BALI - Standing ovations alias tepuk tangan meriah sambil berdiri, sudah mewarnai arena musyawarah luar biasa Golkar di ballroom Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (14/5) malam.

Bukan karena kedatangan Presiden Joko Widodo, bukan juga karena telah terpilihnya ketua umum Golkar yang baru. Lantas? Ternyata forum memberi apresiasi tinggi sebuah momen, di mana dua pria saling berpelukan..erat.

Ini tentu menarik. Mereka yang berpelukan bukan orang asing di kancah perpolitikan nasional. Keduanya sama-sama dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Satunya bernama M. Romahurmuzi, ketum PPP hasil muktamar islah di Asrama Haji Jakarta. Satunya lagi, Djan Faridz, ketum PPP hasil Muktamar Jakarta berdasarkan putusan Mahkamah Agung.

Disitulah indahnya. Disanalah tampak manisnya. Dua orang yang begitu dikenal karena perbedaan pendapat, silang gengsi dan seteru martabat, berpelukan seakan melepas rindu begitu lama.

Djan lebih dulu memasuki arena Munaslub di Ballroom BNDCC. Dia yang mendatangi Rommy yang sedang berbincang dengan politikus senior Golkar, Akbar Tanjung. Keduanya bersalaman, saling senyum dan berpelukan. Ya...indahnya.

Tepuk tangan pun terdengar, dan jelas-jelas ditujukan sebagai penghargaan atas momen indah Rommy dan Djan. Akbar Tanjung yang berada di dekat mereka pun tak kuasa menahan haru. Dia lantas mendekati Romy dan Djan, kemudian merangkul bahu mereka.

Sempat terjadi perbincangan antara Rommy dan Djan beberapa saat. Namun, Djan akhirnya meninggalkan arena munaslub ditemani seseorang. 

Sebelum bertemu Rommy, Djan sempat berkomentar soal munaslub Golkar. "Saya berharap Golkar menjadi satu kesatuan dalam rangka membantu pemerintah, bermanfaat bagi rakyat," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News