Ritel Bangunan Optimistis Penjualan Saat Ramadan Meningkat
jpnn.com - SURABAYA –Direktur Depo Bangunan Indonesia Timur Johnny Liyanto mengatakan, kondisi pasar properti berpengaruh terhadap permintaan bahan bangunan. Karena itu, ketika pasar properti menunjukkan tren positif, penjualan bahan bangunan langsung merasakan imbasnya.
Bukan hanya itu. Menjelang puasa, minat masyarakat untuk merenovasi rumah juga bertambah. Akibatnya, penjualan pada Juni diprediksi meningkat untuk bahan bangunan eksterior maupun interior.
’’Selain terkerek kondisi properti dan kebutuhan renovasi rumah, kami berupaya menggenjot minat belanja. Salah satunya melalui program undian,’’ tuturnya di sela penarikan undian di Depo Bangunan Sidoarjo kemarin (5/6).
Selain menggenjot minat belanja, kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi perusahaan terhadap konsumen. ’’Semua konsumen yang sudah berbelanja di tujuh gerai kami bisa mengikuti,’’ ujar Johnny.
Bahkan, minat konsumen mengikuti program itu terus naik ketimbang sebelumnya. Terbukti, jumlah kupon undian yang masuk mengalami kenaikan. Secara nasional, Depo Bangunan memiliki tujuh gerai yang tersebar di Kalimalang, Tangerang Selatan, Sidoarjo, Malang, Bandung, Denpasar, dan Bogor.
Penarikan undian dipusatkan di dua gerai, yakni di Tangerang Selatan dan Sidoarjo. Sebagai peritel bahan bangunan, pihaknya terus menambah jenis produk yang ditawarkan. Hingga kini, tersedia lebih dari 96.000 produk untuk membangun dan merenovasi rumah. (res/jos/jpnn)
SURABAYA –Direktur Depo Bangunan Indonesia Timur Johnny Liyanto mengatakan, kondisi pasar properti berpengaruh terhadap permintaan bahan bangunan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- Triwulan I 2024, Bank Raya Salurkan Kredit Digital Capai Rp 4 Triliun
- Kolaborasi JFX dan DCFX dalam Literasi Investasi di Pasar Emas dan Olein
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Bank Raya Bukukan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan I/2024
- BRI Ungkap 3 Fakta soal Video Viral Kasus Uang Raib Rp 400 Juta