Kebiasaan Buruk Parpol Ini Bikin Pemilih Bingung

Kebiasaan Buruk Parpol Ini Bikin Pemilih Bingung
Kebiasaan Buruk Parpol Ini Bikin Pemilih Bingung

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai, mayoritas partai politik punya kebiasaan sangat buruk terkait pemilihan kepala daerah. Kebiasaan yang dimaksud adalah mengusung pasangan calon kepala daerah di saat-saat terakhir pendaftaran. 

Menurutnya, karena kebiasaan tersebut tidak cukup waktu bagi pemilih mengetahui profil pasangan calon yang akan memimpin mereka lima tahun ke depan. 

‎"Jadi akan membingungkan pemilih dan pada akhirnya memunculkan keraguan di tengah masyarakat, aspirasinya dapat terakomodasi oleh partai tersebut," ujar Masykurudin, Rabu (22/6).

Menurut Masykurudin, kebiasaan mayoritas parpol mengusung pasangan calon di saat-saat akhir, dikarenakan berbagai alasan. Misalnya, menunggu surat rekomendasi pengurus pusat, menyiapkan syarat administrasi pencalonan, menyusun naskah visi, misi dan program, hingga menyesuaikan konstalasi politik suatu daerah.

"Kebiasaan ini patut disayangkan, karena pada titik tertentu, proses pencalonan yang semata-mata didasarkan pada aspek popularitas, akhirnya cenderung bersifat transaksional," ujarnya.

Masykurudin menilai, kebiasaan tersebut ‎juga dapat berdampak buruk bagi parpol sendiri. Paling tidak, kehilangan kesempatan untuk sejak awal mendekatkan calon dengan pemilihnya.

‎Karena itu Masykurudin menyarankan, parpol sebaiknya segera meninggalkan kebiasaan menentukan sikap politik yang terlambat. Dia juga menyarankan, parpol  mulai ‎menentukan nama-nama calon melalui proses yang demokratis. Terutama berdasarkan aspirasi dan kepentingan pemilih. 

"Usung sejak awal dan bangun kontrak-kontrak politik yang substansial dengan masyarakat," ujar Masykurudin.

JAKARTA - Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai, mayoritas partai politik punya kebiasaan sangat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News