Digelandang Polisi, Wasekjen Demokrat Minta Tolong Bang Ruhut

Digelandang Polisi, Wasekjen Demokrat Minta Tolong Bang Ruhut
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Aparat dari Polda Sumatera Utara (Poldasu) membekuk politikus Partai Demokrat, Ramadhan Pohan di Jakarta Pusat, Selasa (19/7) malam. Bekas anggota Komisi I DPR itu diduga menipu untuk pencalonannya pada pemilihan wali kota Medan tahun lalu.

Ternyata, saat Rampo -sapaan Ramadhan- dibekuk, wakil sekretaris jenderal PD itu mencoba menghubungi koleganya, Ruhut Sitompul. Rampo ingin meminta tolong ke juru bicara PD yang duduk di Komisi III DPR itu.

Menurut Ruhut, tadi malam dirinya beberapa kali ditelepon Rampo. Namun, Ruhut tak tahu dan baru membuka telepon genggamnya pada pagi hari tadi.

"Beberapa kali saya ditelpon sama dia, tapi saya tidak angkat karena saya tidak tahu. Tadi pagi saya baru baca SMS-nya," kata Ruhut di gedung DPR Jakarta, Rabu (20/7).

Ruhut lantas membacakan SMS dari Rampo. "Bang saya di Cikini ini, ada reserse dari Polda Sumut. Tolonglah bang, telepon balik Kapolda karena saya mau dibawa ke Cengkareng mau dibawa ke Medan malam ini,” tutur Ruhut membacakan SMS dari Rampo.

Menurut Ruhut, dugaan penipuan yang dituduhkan pada koleganya itu terjadi setahun lalu. Seusai pilkada Kota Medan, Ruhut dihubungi Rampo yang mengaku terus-terusan dikejar penagih utang.

Padahal, kata Ruhut, koleganya mengaku tak punya utang. Ruhut pun meminta Rampo berani menghadapinya tanpa melibatkan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

“Saya bilang hadapi, karena ketua umum SBY kami tidak boleh intervensi," ujar Ruhut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News