Innalillahi...Mobil Terjebak Lumpur Banjir Pandeglang, Empat Tewas

Innalillahi...Mobil Terjebak Lumpur Banjir Pandeglang, Empat Tewas
Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, telah terjadi banjir bandang yang melanda enam desa di Pandeglang, Banten, Minggu (27/7) kemarin, sekitar Pukul 21.00 WIB. Akibatnya, empat orang tewas.

‎Banjir bandang tersebut masing-masing melanda desa di Kecamatan Labuan. Yaitu Desa Teluk, Desa Cigondang, Desa Labuan dan Desa  Kalang Anyar. Kemudian Desa Sukajadi dan Desa Carita Kampung Cengkara, Kecamatan Carita.

"Pada saat kejadian beberapa mobil yang melintas di Jalan Raya Carita Labuan Km 9 Desa Sukajadi, Kecamatan Carita terjebak lumpur setinggi 50 cm. Empat penumpang mobil ditemukan meninggal dunia," ujar Sutopo, Senin (25/7).

Menurut Sutopo, korban meninggal ‎diduga keracunan gas monoksida (CO), akibat kendaraan tetap dihidupkan saat terjebak dalam longsor dalam waktu yang cukup lama. Korban ditemukan saat kendaraan masih dalam keadaan hidup. 

"Empat korban adalah satu keluarga yaitu Evi Lutfiah (41), Ahmad A. Yani (52), Syarifatul Ginayah (18), dan M. Fahri (6). Korban baru bisa dievakuasi sekitar Senin pagi setelah mengerahkan empat unit alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor dari Gunung Asepan," ujar Sutopo.

Menurut Sutopo, banjir bandang terjadi di tengah hujan deras yang melanda Pandeglang pada Minggu malam. Akibatnya, terjadi longsor ‎ di perbukitan kemudian disusul  banjir bandang. Pada saat bersamaan air laut pasang. Sehingga banjir menggenangi permukiman setinggi 50-150 cm.(gir/jpnn)


JAKARTA - Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, telah terjadi banjir bandang yang melanda enam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News