Sudah Membakar Lahan Sejak Zaman Kerajaan, Kini Pusing Banget

Sudah Membakar Lahan Sejak Zaman Kerajaan, Kini Pusing Banget
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos.Com

jpnn.com - KOTAWARINGIN LAMA – Sebagian besar warga yang hidup berladang di Kecamatan Kotawaringin Lama kebingungan. Sebab, mereka tak bisa membuka lahan dengan cara membakar.

 Padahal, metode itu sudah dilakukan sejak zaman kerajaan silam. Pemerintah dinilai tak memberikan solusi terhadap petani.

”Kami bingung mau berladang tidak bisa, karena tidak boleh membakar, sementara dengan membakar itulah cara kami membersihkan ladang secara turun-temurun sejak zaman kerajaan,” kata seorang warga Desa Sakabulin melaporkan hal itu kepada Camat Kolam Teguh Winarno yang berkunjung ke desa tersebut, Jumat (16/9).

“Di samping itu, dengan tanah bekas pembakaran, tanaman padi subur,” imbuh warga tersebut.

Menurut dia, pihaknya tidak memiliki kemampuan membersihkan ladang menggunakan alat berat. Selain biayanya mahal, juga belum berpengalaman mengolah lahan tanpa dibakar.

Warga kian bingung karena penghasilan mereka sebagai buruh perkebunan sawit makin berkurang. Dalam seminggu mereka hanya bekerja empat hari.

Beredar kabar bulan depan akan diturunkan lagi menjadi tiga hari dalam sepekan. Menanggapi keluhan warga, Teguh tak merestui pembakaran lahan apa pun.

Alasannya, instruksi larangan membakar merupakan perintah langsung dari Presiden RI Joko Widodo.

KOTAWARINGIN LAMA – Sebagian besar warga yang hidup berladang di Kecamatan Kotawaringin Lama kebingungan. Sebab, mereka tak bisa membuka lahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News