Penjara Rottnest Island, Kisah Kelam Orang Aborigin di Australia Barat

Penjara Rottnest Island, Kisah Kelam Orang Aborigin di Australia Barat
Penjara Rottnest Island, Kisah Kelam Orang Aborigin di Australia Barat
Penjara Rottnest Island, Kisah Kelam Orang Aborigin di Australia Barat

Pulau Rottnest Island dilepas pantai Fremantle, Australia Barat, saat ini merupakan tujuan wisata populer. Namun tak banyak yang tahu bahwa pulau ini memiliki sejarah kelam sebagai penjara bagi penduduk asli (aborigin) Australia.

Glen Stasiuk, seorang dosen dan peneliti pada Murdoch University, pernah ke sana untuk berkemah bersama teman-temannya di tahun 1980-an.

Saat itu dia menyelam dan entah kenapa jatuh sakit sehingga harus diterbangkan kembali ke daratan Australia. Setahun kemudian dia kembali ke sana dan lagi-lagi jatuh sakit. Ibunya kemudian memberitahu mungkin sudah waktunya Glen menemui dan bicara dengan neneknya dari suku Noongar (suku aborigin yang mendiami wilayah itu - red).

"Ini worra," kata sang ibu merujuk penyebutan dalam bahasa setempat. "Ini worra, menditj. Itu tempat yang sakit."

Glen Stasiuk telah berkemah di Tentland. Selama bertahun-tahun, Tentland adalah tempat perkemahan di Pulau Rottnest; tempat dimana keluarga dan para remaja memasang tenda mereka, minum-minum, dan menikmati sosis dengan melakukan barbeque.

Apa yang tak diketahui orang adalah bahwa mereka berkemah di kuburan tanpa nisan bagi sekitar 373 orang pria Aborigin. Ini merupakan kematian terbesar di tahanan yang pernah terjadi di Australia dan merupakan tanah pekuburan terbesar orang Aborigin yang pernah diketahui.

"Lihat di sana tempat yang ada bendera Aboriginnya?" ujar Dr Stasiuk sembari menunjuk saat kami menyusuri lokasi pekuburan itu.

"Di situlah pertama kali ditemukan sisa-sisa kerangka pertama pada tahun 1971. Saya rasa di situ pula saya pasang kemah waktu itu," ujarnya.

Pulau Rottnest Island dilepas pantai Fremantle, Australia Barat, saat ini merupakan tujuan wisata populer. Namun tak banyak yang tahu bahwa pulau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News