Hatta: Saya Berbelasungkawa Sebesar-besarnya Buat Keluarga Korban

Hatta: Saya Berbelasungkawa Sebesar-besarnya Buat Keluarga Korban
Suasana di Gereja Oikumene, Samarinda, Kaltim, pasca-ledakan bom. Foto: prokal/jpg

jpnn.com - MEDAN - Sejumlah pihak mengutuk tindakan terorisme yang di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur. 

Peledakan bom molotov yang akhirnya menewaskan balita bernama Intan Marbun tersebut sangat bertentangan dengan ajarna Islam.

Apapun alasannya, membawa-bawa nama Islam, pelakunya dianggap orang tak waras.

“Perbuatan seperti itu tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Islam itu damai. Itu pelakunya orang gila," ungkap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan, Mohd Hatta, seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Hatta yang mengaku tengah di Samarinda menyakini tidak akan ada konflik horizontal terjadi sebagai ekses dari pelemparan bom di Samarinda. 

"Masyarakat saya yakini tak akan terpicu atas perbuatan orang tak bermoral seperti itu," sebutnya.

Seorang muslim tidak pernah diajarkan untuk melakukan kekerasan, melukai orang lain. “Yang dinamakan jihad tidak seperti itu,” kata Hatta.

"Yang saya lihat itu seperti 'main-main' oleh seorang teroris. Dia cuma ingin memperkeruh kebhinekaan negara kita dengan mentamengkan agama, memprovokasi pemeluk agama lain agar membenci umat islam," kata Hatta

MEDAN - Sejumlah pihak mengutuk tindakan terorisme yang di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur.  Peledakan bom molotov yang akhirnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News