Anggaran Cupet, Program Rehabilitasi PSK Macet

Anggaran Cupet, Program Rehabilitasi PSK Macet
Ilustrasi: Jawa Pos Radar Bali

jpnn.com - TABANAN - Aktivitas prostitusi seakan tak pernah mati. Praktik ilegal itu terus  menggeliat meski pemerintah terus berupaya mengentaskan para pekerja seks komersial (PSK) dengan berbagai program.

Di Tabanan, Bali, ada lokasi prostitusi yang terpusat di Terminal Pesiapan. Lokasi itu memang sudah dikenal sebagai tempat praktik esek-esek yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi pada malam hari.

Sebagaimana diberitakan Radar Bali, salah seorang sumber menuturkan, praktik prostitusi di lokasi itu menggeliar mulai pukul 21.00 hingga dini hari.

Peminat para PSK di Terminal Persiapan pun beragam. Sedangkan tarif untuk sekali kencan antara Rp 100 ribu hingga  Rp 300 ribu.

PSK yang menjajakan diri di Terminal Persiapan sekitar 90 persen berasal dari Jawa. “Rata-rata asalnya dari Jawa,” ungkap sumber.

Sedangkan Dinas Sosial Kabupaten Tabanan telah memiliki program untuk merehabilitasi para PSK agar tidak lagi terjun ke lembah hitam. Rehabilitasi yang diberikan berupa pelatihan sehingga nantinya para PSK memiliki keterampilan sebagai bekal untuk memulai kehidupan yang lebih baik.

“Kita punya program rehabilitasi tersebut, nanti para PSK akan diajarkan membuat jajan, menjahit dan sebagainya agar nantinya mereka tidak lagi menjadi PSK dan punya bekal untuk menjalani hidup,” papar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan.

Sayangnya, sudah dua tahun program itu tidak bisa berjalan sebagaimana rencana. Persoalannya adalah keterbatasan anggaran.

TABANAN - Aktivitas prostitusi seakan tak pernah mati. Praktik ilegal itu terus  menggeliat meski pemerintah terus berupaya mengentaskan para

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News