1 Ton Sabu-Sabu Ternyata Pesanan Para Bandar di Indonesia

1 Ton Sabu-Sabu Ternyata Pesanan Para Bandar di Indonesia
Kapal pembawa 1 ton sabu-sabu saat diamankan di Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

"Daerahnya sangat padat, satu daerah itu saja penduduknya hampir sama dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Sangat kesulitan untuk memetakannya," tuturnya.

Eko menuturkan sabu itu ditemukan pihaknya di palka depan sebelah kiri. Sabu tersebut, disebutkan Eko sudah siap untuk dipasarkan. Berbeda dengan temuan TNI AL di Batam beberapa waktu lalu. "Ini sudah dikemas dalam plastik teh hijau, siap edar dan pakai," katanya.

Penyelidikan kapal pembawa sabu ini, sudah dimulai pihak Bareskrim sejak 9 Januari. "Semuanya itu berawal dari informasi yang kami terima, bahwa ada pengiriman sabu dalam jumlah besar dari China ke Indonesia dalam waktu dekat," ungkapnya.

Dari informasi ini, pihaknya mengumpulkan informasi lagi melalui polisi Taiwan maupun China. Ternyata informasi ini akurat. Informasi baru kembali masuk, pengiriman sabu menggunakan modus kapal ikan. "Saya bentuk empat tim. Tim satu di anyer, tim dua di Tanjunglesung, Tim tiga di merak dan tim empat di Batam," tuturnya.

Tim empat, kata Eko berangkat ke Batam 15 Februari. Tim yang dikomandoi oleh AKBP Gembong Yudha, bergabung dengan tim Bea Cukai Kepri. Tim ini melakukan patroli dari Batam ke Anambas beberapa kali.

"Bayangkan tim reserse harus naik kapal, dan menghadapi rintangan ombak setinggi 3 meter. Ada sedihnya dan lucunya juga, sampai muntah-muntah tim ini," ungkapnya.

Hasil dari patroli ini, membuahkan hasil. 20 Februari, kapal BC 20007 dan 7005 menemukan kapal yang diincar. "Hasil penyelidikan kami selama ini tidak sia-sia. Syukurlah bisa mengungkapkan kasus ini,"pungkasnya. (ska)


Direktur Direktorat V Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri, Brigjen Pol Eko Daniyanto menuturkan sabu sebanyak itu bukanlah pemesanan dari satu orang saja.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News