10 Hari Menjadi Murid Dahlan Iskan

10 Hari Menjadi Murid Dahlan Iskan
Dahlan Iskan. Foto: Indopos/dok.JPNN

Di hari pertama, kami memulai pelatihan dengan matahari Jakarta yang rada sendu. Padepokan Demi Indonesia, di Jalan Hang Tuah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, awalnya menjadi tempat pelatihan dan tempat menginap bagi sebagian peserta dari luar Jakarta. Ini rumah yang nyaman. Ada kolam renang dan ruang tengahnya cukup luas.

Tetapi pelatihan kemudian oleh Pak Dahlan sendiri diminta untuk  pindah ke ruang rapat Jawa Pos, di lantai 10 Graha Pena, tak jauh, masih di Jakarta Selatan juga.

Ketika kelas dimulai, saya semakin mengakui kehebatan Dahlan Iskan. Ia memberikan materi tanpa silabus. Semua seolah-olah materi itu sudah terkonsep jelas di dalam pikirannya. Apa yang disampaikan Dahlan Iskan rasional dan sistematis.

Sejak hari itu hingga hari ke 9 Dahlan membuat saya semakin terpukau dan kagum. Ia memang layak disebut maestro jurnalistik.

"Kalian para pemred ini benar-benar bisa membuat keajaiban. Kalian bisa menyelamatkan koran kalian masing-masing," kata Dahlan.

Afni Zulkifli, Pemred Pekanbaru Pos, salah seorang peserta pelatihan dengan cermat mencatat semua materi lisan pelatihan Dahlan Iskan, termasuk seluruh rumusan, usulan, jawaban, dari semua perserta pelatihan. Rencananya bahan ini akan dibukukan.

Pada suatu hari pelatihan, ada perkataan beliau yang membuat saya tergelitik. Yakni soal memerintah Tuhan. Ia menyampaikan bahwa Tuhan saja bisa diperintah.

"Coba ingat bahasa doa. Semuanya perintah atau harapan," kata Dahlan yang langsung disambut gelak tawa para peserta.

"RAMA, besok ke Jakarta. Ikut pelatihan konsep koran Metro sama Pak Dahlan," ujar Pemimpin Redaksi Metropolitan Bogor Abdul Somad kepada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News