10 Juta Orang Terperangkap Kebakaran Hutan di Australia, Benarkah?

Itulah sebabnya, banyak warga pada hari Jumat besok (10/01/2020) akan mengadakan unjuk rasa di Melbourne dan kota lain untuk mengecam PM Scott Morrison, yang dianggap tidak menerima pendapat bahwa kebakaran disebabkan karena perubahan iklim.
Para aktivis ini mengatakan bila semua pihak sepakat adanya perubahan iklim, maka antisipasi dan persiapan akan lebih baik untuk menangani kebakaran semak tersebut.
Mengapa kebakaran menimbulkan korban jiwa?

Musim kebakaran hutan dan semak di Australia terjadi di musim panas, dari bulan Desember sampai Februari setiap tahun.
Namun beberapa kalangan mengatakan musim kebakaran belakangan sering datang bih cepat. Di tahun 2019, misalnya kebakaran hutan sudah dimulai sejak bulan September.
Kebakaran besar pekan lalu, yang terjadi menjelang malam tahun baru, dialami negara bagian Victoria dan New South Wales.
Sama seperti juga dengan banjir di Jakarta, bencana yang terjadi di musim liburan, sedikit banyak berpengaruh dalam menanganinya.
Di Australia, Liburan Natal adalah liburan utama setiap tahunnya, karena bersamaan dengan musim panas dan juga musim liburan sekolah.
Selama dua minggu, banyak keluarga dan pegawai akan menggunakan kesempatan untuk berlibur.
Inilah beberapa penjelasan yang diharapkan dapat membantu mereka yang berada di luar Australia untuk mengetahui situasi kebakaran hutan di sini.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS