100 Hari Kerja Pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji, Puaskah Warga Surabaya?

100 Hari Kerja Pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji, Puaskah Warga Surabaya?
Didik Prasetiyono salah satu peneliti, saat memaparkan hasil survei 100 hari kerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan wakilnya Armuji di Pemkot Surabaya, Sabtu (5/6). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

Selama 100 hari pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji, 34 persen warga merasa lapangan kerja yang tersedia sangat kurang. Kondisi itu akibat pandemi Covid-19 dan ketidakseimbangan antara supply serta demand lapangan pekerjaan.

"Rekomendasinya pemberian kemudahan perizinan investasi untuk menarik investor lokal maupun asing berinvestasi, terutama pada proyek padat karya," jelas dia.

Terakhir untuk masalah pendidikan, peneliti Achmad Zanwar mengatakan saat ini masih terjadi perdebatan di masyarakat terkait pembukaan sekolah.

Sebanyak 51 persen warga sekolah tetap ditutup dan 49 persen ingin sekolah dibuka. Kondisi ini berbeda dengan tempat ibadah, yang 82 persen warga ingin dibuka dan 18 persen ditutup.

Pendidikan secara online menimbulkan masalah, karena 39 persen siswa tidak memiliki laptop atau komputer pribadi dan 61 persen yang memiliki.

"Akibatnya, pembelajaran secara online menjadi kurang efektif dan tidak dapat dirasakan oleh semua siswa," papar Zanwar. (mcr12/jpnn)

Mahasiswa Magister Manajemen Unair Surabaya merilis survei 100 hari kerja pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji.


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News