100 Hari Kerja Pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji, Puaskah Warga Surabaya?

100 Hari Kerja Pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji, Puaskah Warga Surabaya?
Didik Prasetiyono salah satu peneliti, saat memaparkan hasil survei 100 hari kerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan wakilnya Armuji di Pemkot Surabaya, Sabtu (5/6). Foto: Arry Saputra/JPNN.com

Kemudian 91 persen menilai akses ke tempat tinggal sudah baik.

Selanjutnya terkait banjir, 87 persen warga pernah mengalaminya. Meski begitu 53 persen menilai hal itu masih wajar, sedangkan 42 persen tidak mempersoalkannya.

"Hanya ada lima persen yang merasa banjir parah saat musim hujan dan memgesalkan hati. Rekomendasinya pengaturan drainase yang terintegrasi dan pembangunan rumah pompa lebih ditingkatkan," ujar Didik. 

Untuk kondisi kemacetan 67 persen tidak mempermasalahkan, 67 persen menilai lancar, 19 persen merasa macet tetapi biasa saja, dan lima persen merasakannya dan membuat kesal.

Berikutnya, Elizabeth Alexandria memaparkan bahwa mengenai keamanan 87 persen merasa aman, 13 persen tidak. Menurut dia, kondisi itu disebabkan akibat masih banyak kasus kejahatan yang meresahkan warga. 

"Rekomendasinya agar Pemkot Surabaya memperbanyak CCTV, khususnya di daerah yang rawan kriminalitas guna meningkatkan perasaan aman," kata dia.

Terkait dampak pandemi Covid-19, 73 persen mengalami penurunan pendapatan. Dari jumlah itu, 70 persen warga penghasilannya turun 25 persen lebih dibanding sebelum ada wabah corona.

"Rekomendasi atas permasalahan ini adalah pemberian bantuan tunai langsung dan optimalisasi validitas data penerima bantuan atau korban terdampak pandemi menjadi faktor penting," ungkapnya.

Mahasiswa Magister Manajemen Unair Surabaya merilis survei 100 hari kerja pemerintahan Eri Cahyadi-Armuji.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News