100 Tahun Hoegeng, Cak Arnaz: Kisahnya Relevan, Jadi Pengingat Seluruh Anggota Polri

100 Tahun Hoegeng, Cak Arnaz: Kisahnya Relevan, Jadi Pengingat Seluruh Anggota Polri
Penulis buku Farouk Arnaz bersama dengan Meriyati Hoegeng. Dokpri for JPNN.com.

Hoegeng pernah tergoda dan sempat pindah satuan ke TNI AL dan berpangkat mayor tituler (1946) sebelum kembali sebagai polisi.

Hoegeng yang tak pernah main golf karena tak mampu beli stik golf, juga tak mampu membeli rumah dan mobil pribadi memilih rela pensiun dini jelang usia 50 tahun setelah dicopot dari jabatan Kapolri.

Saat itu Hoegeng yang lahir di Pekalongan pada 14 Oktober 1921 itu bersemangat mengungkap tiga kasus menonjol: penyelundupan mobil oleh Robby Tjahyadi Cs, kasus pemerkosaan Sum Kuning, dan kasus penembakan mahasiswa ITB Rene Coenrad oleh oknum taruna Akademi Kepolisian. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Keteladanan Jenderal Hoegeng adalah pengingat bahwa menjaga moral, kejujuran, dan kesederhanaan merupakan hal penting. Seorang Kapolri yang hidup sangat sederhana, bahkan tak mampu beli rumah dan mobil.


Redaktur : Boy
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News