1.000 Gram Kokain Sudah Disebar di Bali, Kok, Lolos?

1.000 Gram Kokain Sudah Disebar di Bali, Kok, Lolos?
Kepala BNN Bali Brigadir Jenderal Polisi I Gde Sugianyar Dwi Putra memberi keterangan kepada jurnalis selepas penutupan Festival Paduan Suara Internasional Bali ke-11, di Badung, Bali, Kamis (28/7/2022). ANTARA/Genta T Mawangi

jpnn.com, BADUNG - Tiga orang warga negara asing (WNA) menyelundupkan 1.000 gram di daerah wisata Denpasar dan Badung, Bali.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Bali menyebut kokain itu telah digunakan dan didistribusikan ke pengguna dalam bentuk paket bungkusan.

Dugaan sementara kokain yang ditemukan di Bali berasal dari Eropa dan kemungkinan Panama, Amerika Tengah.

“Dari analisis sementara, rata-rata pengguna (kokain) orang asing, karena harganya mahal. Di Bali rata-rata harga sabu-sabu per gram kurang dari Rp 2 juta, sementara kokain bisa Rp 4 juta sampai dengan Rp 5 juta per gram,” kata Kepala BNN Bali Brigadir Jenderal Polisi I Gde Sugianyar Dwi Putra saat ditemui di acara penutupan Festival Paduan Suara Internasional Bali ke-11, di Badung, Kamis malam (28/7).

Sejauh ini BNN meyakini pengguna kokain di Bali merupakan kelompok masyarakat mampu mengingat harganya yang cukup mahal.

Dia menambahkan tiga WNA yang memiliki dan memakai kokain itu masih ditahan BNN Bali untuk diperiksa lebih lanjut.

Terkait penyitaan itu, Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Petrus Golose memuji kerja BNN Bali.

“Saya terima kasih kepada BNN Bali karena kerjanya itu menyelamatkan pulau tercinta ini,” kata mantan kepala Polda Bali itu, selepas menutup acara festival.

Padahal, harga kokain di Bali lebih mahal dibanding sabu-sabu yang per gramnya kurang dari Rp 2 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News