115 Dokter Meninggal Dunia, Jakarta Urutan ke-3

115 Dokter Meninggal Dunia, Jakarta Urutan ke-3
Gubernur Riau Syamsuar (masker hitam) turut shalat jenazah dokter Oki di pelataran RS Arifin Achmad Kota Pekanbaru, Sabtu (12/9). Foto: ANTARA/FB Anggoro

Untuk rasio dokter spesialis sebesar 0,13 per 1.000 penduduk. Selain itu, distribusi tenaga medis dan tenaga kesehatan juga terkonsentrasi di Jawa dan kota-kota besar.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi menjelaskan bahwa kematian dokter yang saat ini sebanyak 115 dokter dengan asumsi satu dokter melayani 2500, maka menggambarkan rakyat Indonesia sebanyak hampir 300 ribu akan kehilangan pelayanan dari dokter, begitu juga dengan meninggalnya dokter gigi dan perawat.

"Apalagi dengan meninggalnya dokter spesialis, yang saat ini masih dirasakan kurang di Indonesia. Dokter adalah aset bangsa, investasi untuk menghasilkan dokter dan dokter spesialis sangat mahal. Kehilangan dokter tentunya akan dapat berakibat menurunnya kualitas pelayanan bagi Rakyat Indonesia," kata Adib.

Oleh karena itu Adib meminta ketegasan pemerintah untuk membuat langkah-langkah kongkret dalam upaya perlindungan dan keselamatan bagi para dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

Upaya kongkret melalui pembentukan Komite Nasional Perlindungan dan Keselamatan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang bertugas mengintegrasikan seluruh stakeholder kesehatan untuk fokus dalam upaya perlindungan dan keselamatan serta upaya-upaya pengawasannya .

"Kebutuhan dokter tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi organisasi profesi dan perhimpunan-perhimpunan spesialis untuk tetap dapat menjamin proporsi pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata dia. (antara/jpnn)

Jumlah dokter yang meninggal dunia dalam penanganan COVID-19 mencapai 151 orang, simak data IDI.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News