1,3 Juta Tenaga Kesehatan di Garis Depan Jadi Prioritas

1,3 Juta Tenaga Kesehatan di Garis Depan Jadi Prioritas
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Supplied: ANTARA/HO-Setpres)

"Sebagai informasi vaksin Sinovac di luar Bandung, uji klinis yang dilakukan di Turki, Brasil, itu juga diberikan ke orang-orang dengan grup usia di atas 60 tahun."

"Kami sudah berbicara dengan BPOM untuk mengkoordinasikan hal ini, sehingga nanti BPOM akan melengkapi datanya, sebelum mengambil keputusan akhir mengenai rentang usia yang bisa diberikan vaksin," kata Budi.

Setelah tiga kelompok prioritas tadi, kelompok selanjutnya barulah kelompok lansia.

"Tahap selanjutnya masyarakat lansia, di atas 60 tahun yang jumlahnya sekitar 21,5 juta orang. Kemudian setelah itu masyarakat yang akan divaksinasi," tuturnya.

Menurut Budi, pemberian prioritas vaksin diputuskan setelah Kementerian Kesehatan berkonsultasi dengan lembaga independen Indonesian Technical Advisory Group on Immunisation (ITAGI) yang memberikan masukan dan saran ke Menteri Kesehatan terkait vaksinasi.

Bambang Heriyanto, Sekretaris Perusahaan Produsen Obat Negara Bio Farma, mengatakan strategi vaksinasi yang diambil Pemerintah akan memungkinkan Indonesia mencapai 'herd immunity'.

Jika menghitung keseluruhan jumlah dosis vaksin, termasuk yang diumumkan kemarin (29/12), Indonesia telah mengamankan 330 juta dosis vaksin, termasuk sekitar 125 juta dari Sinovac, 50 juta dari Novavax, dan 54 juta dari program vaksin global COVAX.

"Kita sudah men-secure yang pastinya sekitar 330 juta [dosis] dengan opsi juga sekitar 330 juta, sehingga kita sudah secure sekitar 660 juta. Kita ada buffer yang cukup, kalau ada beberapa sumber yang kemudian gagal di uji klinisnya atau juga tertunda proses delivery-nya."

Indonesia akan tandatangani kerja sama vaksin dengan perusahaan Pfizer dan AstraZeneca sambil menunggu izin edar vaksin asal China keluaran Sinovac

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News