130 Ribu Sekolah Belum Terima Buku Kurikulum Baru

Musliar mengatakan molornya penggandaan dan pendistribusian buku ini disebabkan karena sekolah tidak memesan atau order buku ke percetakan dengan tepat waktu. Kondisi ini membut percetakan tidak mau menggandakan buku terlebih dahulu, karena tidak ada jaminan uang yang akan dibayarkan oleh sekolah.
"Dampaknya mempengaruhi cash flow percetakan. Banyak percetakan yang mengalami kekurangan modal, sehingga tidak bisa menggandakan dulu," paparnya.
Untungnya Kemendikbud sudah melakukan upaya antisipasi. Caranya adalah dengan menyebar CD berisi softcopy buku-buku kurikulum baru. Dengan data lunak itu, masing-masing sekolah bisa menggandakan secara mandiri untuk bab-bab awal semester ganjil tahun ajaran 2014-2015. Dengan cara ini, diharapkan pembelajaran tidak berhenti gara-gara menunggu kiriman buku dari percetakan. (wan/ca)
JAKARTA - Awal penerapan Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2014/2015 berjalan dengan timpang. Sebanyak 130 ribu sekolah diantara 390 ribu sekolah sasaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menko AHY Resmikan Tiga Gedung Fakultas Baru di IPDN Jatinangor
- Program PSPP Kemendikdasmen Juga Menyasar Sekolah Luar Biasa
- Anggota Senat Akademik UPI Pertanyakan Transparansi Penetapan Calon Rektor
- Berkuliah di Bandung, Mahasiswa Bisa Dapat 2 Gelar Internasional Sekaligus, Simak Nih!
- Kombes Yade Setiawan Ujung Luncurkan Buku soal Strategi Penangan Pandemi
- Dana Indonesiana 2025 Dibuka, Pemerintah Siapkan Pembiayaan Rp 465 Miliar