14 Pabrik Pengolahan Cokelat dan Kakao Diresmikan

14 Pabrik Pengolahan Cokelat dan Kakao Diresmikan
14 Pabrik Pengolahan Cokelat dan Kakao Diresmikan
Terlebih lagi, kata dia, pemerintah memberikan dukungan yang sangat signifikan dengan berbagai kebijakannya. Misalnya, SK Menteri Keuangan yang mengatur tentang bea keluar atas pajak ekspor untuk biji kakao dan penghapusan PPN atas biji kakao. "Penyediaan bibit kakao kualitas unggul bagi petani, yang dimotori oleh Menteri Perindustrian, melalui Gernas Kakao pun secara signifikan membangkitkan industri ini," ujarnya.

Jelas dia, peningkatan kapasitas industri kakao mesti dibarengi adanya kesinambungan atau sustainability. Artinya, petani harus diberi dukungan terus-menerus untuk memastikan adanya suplai biji kakao secara kontinu dengan kualitas terjaga.

Pihak industri, kata dia, berkewajiban mengedukasi petani agar mampu menerapkan pola fermentasi, agar kualitas kakao meningkat tajam, serta bagaimana petani mampu meningkatkan yield, misalnya melalui good farm husbandry atau lebih dikenal dengan sebutan GAP (good agriculture practise).

Sejalan dengan itu, perhatian terhadap lingkungan pun mesti mendapatkan perhatian serius. Petani sebaiknya memilih grafting pohon tua, ketimbang membuka hutan baru untuk menanam kakao. "Apabila sustainable growth ini bisa diberlakukan, tak mustahil Indonesia akan menjadi produsen kakao nomor satu dunia. Sementara peningkatan kualitas produksi biji kakao, akan menjadikan hasil industri kita sebagai bahan baku utama yang berkualitas, bukannya sekadar filler," pungkasnya. (iki/fad)

BANDUNG -Kemarin (24/6), industri kakao dan cokelat nasional menorehkan sejarah baru. Bertempat di kantor PT Ceres, Jalan Mohammad Toha, Bandung,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News