14 Penerbangan Ditunda Demi Obama
Jumat, 18 November 2011 – 09:03 WIB
"Saya sampai satu jam tidak boleh lewat di jalan, karena rombongan Obama masuk BTDC. Katanya Obama menginap di hotel dekat-dekat Pulau Peninsula. Sehingga orang yang ada di sekitar kawasan ini satu jam nggak boleh keluar. Semua orang di BTDC, termasuk pegawai hotel nggak boleh keluar," ujar Rini salah satu wartawan yang meliput di Pulau Peninsula (Pulau kecil di kawasan BTDC).
Akibat kedatangan Obama, juga membuat kemacetan hingga Sanur dan Denpasar. Karena jalur Bandara -Nusa Dua benar-benar disteril. Tak hanya lalu lintas yang dibuat steril. Bandara Ngurah Rai juga krodit "gara - gara" Obama. Ada sekitar 14 penerbangan tertunda, dengan adanya pengosongan penerbangan satu jam. Setengah jam sebelum Obama datang dan setengah jam setelah mendarat. Sehingga baru pukul 19.00 aktivitas pesawat di Bandara Ngurah Rai berjalan normal.
Tiga jam sebelumnya, atau sekitar pukul 15.30 Menlu AS Hillary Clinton juga sudah mendarat di Bandara Ngurah Rai. Dengan blazer merah, mantan first lady ini turun dari pesawat. Istri Bill Clinton ini akan mendampingi Obama selama mengikuti Agenda KTT ASEAN dan KTT ASIA Timur. Kedatangan Hillary terlambat 30 menit, mungkin karena masih ada aktivitas penerbangan lainnya.
"Terlambat 30 menit. Mungkin karena ada kedatangan pesawat lain. Penyebab pastinya saya tak tahu," jelas Emily, pihak Kedutaan Amerika untuk Indonesia yang ada di Bandara Ngurah Rai.
TUBAN--Untuk kali pertama "Si Anak Menteng" Barack Obama mendarat di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung, Bali. Atau, kedua kalinya
BERITA TERKAIT
- Sempat Hilang, 3 Korban Banjir di Tanggamus Ditemukan Selamat
- 5 Berita Terpopuler: Heboh Densus 88 Menguntit Jampidsus, Arteri Dahlan Beri Tanggapan, Berita Duka
- Pakar Hukum Bilang Begini Soal Jaksa Berperan Jadi Penyidik Kasus Tipikor
- Thariq Halilintar Turut Meriahkan Pameran UMKM Amanah di Suzuya Mall Aceh
- Heboh Densus 88 Menguntit Jampidsus, TNI Buka Suara soal Polisi Militer di Kejagung
- Kemlu Sebut Tidak Ada WNI jadi Korban Longsor di Papua Nugini