140 Imigran Terdampar di Pulau Ndana

140 Imigran Terdampar di Pulau Ndana
140 Imigran Terdampar di Pulau Ndana
KUPANG - Kepolisian Daerah NTT melalui Direktorat Pol Air kembali menangkap dan menahan 140 orang imigran gelap di peraian Pulau Ndana, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT. Para imigran asal negara Palestina, Pakistan, Irak dan Iran ini terdampar di Pulau Ndana setelah kapal kayu yang ditumpangi jebol akibat ombak keras di sekitar Perairan Pulau Rote.

Direktorat Pol Air Polda NTT Kombes Pol Purwoko Yudianto melalui Kasubnit Binops Polair, Kompol Bayu Herlambang, kepada wartawan, Senin (4/4), mengatakan, para imigran sudah diamankan sejak Sabtu (2/4) lalu di Mapolres Rote Ndao. Mereka terdampar di Pulau Ndana setelah kapal yang ditumpangi dari Jawa Timur dihantam ombak besar di perairan Pulau Rote.

Ia menambahkan 140 imigran gelap diantaranya ada sepuluh orang perempuan serta tujuh orang anak-anak. Para imigran  gelap ini hendak mencari suaka ke Australia. "Tujuan mereka dengan kapal kayu hendak menuju Australia. Namun karena kapalnya dibobol gelombang maka terdampar di Pulau Ndana," ujarnya.

Para imigran ini jelas dia, dibawa ke Rudenim Kupang untuk menginap sekaligus proses labih lanjut. "Rudenim Kupang dengan kapasitas penampungan yang kurang menjadi persoalan tersendiri. Bisa overload. Makanya pihak Pol Air dan Imigrasi sudah melakukan koordinasi untuk membangun tenda penampungan di kompleks Rudenim Kupang," sambungnya.

KUPANG - Kepolisian Daerah NTT melalui Direktorat Pol Air kembali menangkap dan menahan 140 orang imigran gelap di peraian Pulau Ndana, Kabupaten

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News