15 Negara Tertarik Pelajari Sistem PKH di Indonesia

15 Negara Tertarik Pelajari Sistem PKH di Indonesia
Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kemensos RI Nur Pujianto menjelaskan Program Keluarga Harapan kepada Assistant Project Accountant Negeria Cash Transfer Office Adam Ibraheem Salisu di Jakarta. Foto: Humas Kemensos

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Nigeria dan 14 Negara memberikan apresiasi terhadap keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam Program Kelarga Harapan (PKH) atau Conditional Cash Transfer (CCT) sebagai penanggulangan kemiskinan. Karena itu, mereka tertarik untuk mempelajari PKH. Untuk diketahui, saat ini angka kemiskinan di Indonesia mencapai 9,82 persen.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang penerapan Program Keluarga Harapan (PKH), sebanyak 20 delegasi Pemerintah Nigeria menyambangi kantor Kementerian Sosial RI, Rabu (14/11).

Assistant Project Accountant Negeria Cash Transfer Officer Adam Ibraheem Salisu mengatakan, kunjungan kerja itu dimaksudkan untuk bertukar informasi terkait CCT di negaranya maupun di Indonesia. “Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan menarik kami untuk mempelajari bagaimana program ini berjalan,” kata Adam.

“Usia CCT kami baru dua tahun. Untuk itu, pemerintah kami mengimkan sejumlah tim ke negara-nagara yang telah mempunyai pengalaman menerapkan CCT seperti Indonesia,” tambah Adam.

Sejumlah negara telah menerapkan CTT antara lain Indonesia, Brasilia, Kenya, dikatakan Adam masing-masing negara mempunyai kelebihan dalam menjalakan program pengentasan kemiskinan ini. “Indonesia sebagai negara besar mempunyai infrastruktur CCT yang sangat bagus dan sistem yang baik,” tegasnya.

Adam mengakui, penerapan PKH sangat sukses dan mempunyai banyak kelebihan seperti adanya tim yang sangat kuat dalam menjalankan program ini. Selain itu, CCT ini mendapatkan dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah Indonesia.

“Kami akan memperbaiki kekurangan penerapan CCT setelah belajar dari Indonesia dan sejumlah negara. Kelebihan yang dipunyai Indonesia akan coba dikolaborasi dengan penerapan CCT di negaranya menginat adanya perbedaan sistem,” katanya.

Sementara, Direktur Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Nur Pujianto mengaku senang mendapatkan kunjungan dari delegasi Nigeria. Untuk itu, pemerintah memberikan berbagai penjelasan kepada mereka mengenai penerapan PKH. “Kami jelaskan semua mengenai penerapan PKH kepada delegasi Nigeria,” tegas Nur Pujianto.

Keberhasilan Indonesia menekan angka kemiskinan, membuat 15 negara tertarik untuk mempelajari Program Keluarga Harapan (PKH).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News