16 Sekolah Dilaporkan Lakukan Pungli
jpnn.com - MAKASSAR -- Kritik dan kecaman publik terhadap praktik pungutan liar (pungli) yang mewarnai proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Makassar, terus mengalir.
Sub Bagian Pengaduan Masyarakat Bagian Humas Pemkot Makassar, juga menerima 82 aduan yang mengecam pembayaran sumbangan untuk PPDB tersebut. Dalam aduan ini, terdapat 16 sekolah yang dilaporkan melakukan pungutan dalam penerimaan siswa baru tahun ini.
Namun, saat tersebut diklarifikasi atas laporan itu, mereka kompak menyebut pungutan tersebut legal. Alasannya, itu dilakukan melalui komite sekolah. Dari sinilah kemudian publik juga mendesak komite sekolah dibubarkan.
"Umumnya menjawab telah ada kesepakatan komite sekolah dengan orang tua siswa," ujar Kasubag Pengaduan Masyarakat Bagian Humas Pemkot Makassar, Ridha Rasyid, seperti diberitakan Fajar Online (Grup JPNN).
Ridha mengungkapkan, sekolah-sekolah yang dilaporkan melakukan pungutan telah ditindaklanjuti oleh pemkot dengan mengklarifikasi sekolah bersangkutan. Beberapa sekolah yang telah diklarifikasi, kata dia, di antaranya SMKN 6, SMAN 9, SMAN 11, SMAN 14 SMPN 7, SMPN 17, dan beberapa sekolah lainnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Makassar, Yunus Said, mengungkapkan, semua pungutan yang dilakukan sekolah sesuai prosedur. Namun jika ada yang menyimpang, maka hal itu akan ditindaki. Sejauh ini, kata dia, pihaknya sudah melakukan klarifikasi terhadap sekolah yang terlapor.(zuk/kas)
MAKASSAR -- Kritik dan kecaman publik terhadap praktik pungutan liar (pungli) yang mewarnai proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Makassar,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif