17,4 Juta KIP Belum Diserahkan ke Siswa, Penyebabnya...

17,4 Juta KIP Belum Diserahkan ke Siswa, Penyebabnya...
Siswa SD di kelas. Ilustrasi Foto: Miftah/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA--Sekitar 17,4 juta Kartu Indonesia Pintar (KIP) ternyata belum diterima siswa hingga saat ini. Padahal perusahaan penyedia jasa pengiriman KIP mengaku telah terkirim 100 persen. 

Ternyata di lapangan, masih 17,4 juta KIP tertahan di kecamatan, dan desa/kelurahan. Hal ini membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ‎berang dan meminta perusahaan penyedia jasa pengiriman segera mendistribusikan KIP tersebut.

"Posisi pencetakan kartu telah dilaksanakan sejak 17 Maret 2016 dan selesai 11 Juni 2016‎. Setelah itu dimulai proses pengiriman kartu dengan sasaran langsung sampai ke Rumah Tangga Sasaran (RTS)," jelas Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad di Jakarta, Selasa (16/8).

Proses pengiriman kartu dilakukan dua tahap. Pertama oleh PT Atria Antaran Prima pada 25 April sampai 11 Juli 2016. Kedua, PT Dexter Ekspresindo pada 4 Mei hingga 23 Agustus 2016. 

"Mengacu pada surat perjanjian pengiriman KIP antara Kemendikbud dengan Penyedia Jasa Pengiriman, kartu harus dikirimkan sampai ke alamat tujuan penerima kartu atau hingga ke rumah tangga sasaran (RTS)," tuturnya.

Hamid menambahkan, berdasarkan laporan penyedia jasa pengiriman, KIP terkirim 100 persen dan telah diterima sebanyak 97 persen. Namun berdasarkan monitoring yang dilakukan Kemendikbud awal Agustus 2016, 17,4 juta kartu tersebut masih berada di kecamatan, desa/kelurahan. 

"Aparat kecamatan desa/kelurahan menjelaskan kepada kami bahwa pihak pengirim hanya mengantar kartu-kartu tersebut sampai kecamatan, desa/kelurahan dan meminta agar dibagikan kepada anak penerima di wilayahnya. Sementara dari kelurahan tidak bisa mengantar karena kendala operasional (transportasi). Nah inilah yang kami sesalkan," paparnya. (esy/jpnn)


JAKARTA--Sekitar 17,4 juta Kartu Indonesia Pintar (KIP) ternyata belum diterima siswa hingga saat ini. Padahal perusahaan penyedia jasa pengiriman


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News