18 Juta Warga Yaman Kelaparan, Obat-obatan Pun tak Ada

18 Juta Warga Yaman Kelaparan, Obat-obatan Pun tak Ada
Kamp penampungan korban perang di Provinsi Hajjah, Yaman. Foto: The New YorkTimes

’’Orang-orang berdatangan dengan keluhan penyakit kulit. Saya memberikan mereka salep, sirup, maupun bubuk herbal dan hasilnya positif,’’ klaim Ahmed Al Sarori, salah seorang pemilik pusat kesehatan alternatif di Sanaa.

Dia mengaku juga memberikan pengobatan untuk orang-orang yang terkena ilmu hitam. Caranya, membaca ayat-ayat Alquran atau yang kerap disebut dengan rukyah.

Para dokter tentu saja tidak mendukung pengobatan alternatif itu. Naser Al Salahi, salah seorang dokter di Sanaa, mengungkapkan bahwa untuk beberapa kasus pengobatan herbal memang memiliki dampak positif.

Namun, yang jadi masalah adalah orang yang memberikan obat kerap tak memiliki ilmunya. Mereka meracik obat dengan takaran asal-asalan.

’’Orang berpendidikan tidak akan memilih pengobatan tersebut,’’ tegas Salahi. (sha/c22/dos)


Perang, perebutan kekuasaan, dan blokade membuat pemerintahan di Yaman lumpuh. Harga bahan pangan dan obat-obatan meroket.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News