18 Media Jepang Famtrip ke Banyuwangi Terkesan

18 Media Jepang Famtrip ke Banyuwangi Terkesan
Bupati Banyuwangi Azwar Anas. Foto: dokumen jpnn

Selain itu ada Pantai Bangsri yang konon keindahan bawah lautnya tak kalah dari Raja Ampat. Lebih menarik lagi, desa ini dikemas dengan narasi tentang masyarakat nelayan yang dulu perusak laut, tetapi kini menjadi pelestari dan penggerak wisata bawah laut.

Upaya ini membuahkan hasil. Pengakuan dunia untuk Banyuwangi terwujud dalam penghargaan pariwisata dunia Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa - Bangsa UNWTO Awards ke-12 kategori inovasi bidang kebijakan publik.

Hebatnya, promosi Banyuwangi tak dilakukan lewat pemasangan iklan di media massa yang tergolong mahal. Promosi hanya dilakukan memanfaatkan media sosial yang ada. Berbagai gebrakan itu membuat Banyuwangi berkembang. Kunjungan wisatawan nusantara melonjak 161 persen dari 651.500 orang pada 2010 menjadi 1.701.230 orang pada 2015.

Wisatawan mancanegara meningkat 210 persen dari kisaran 13.200 orang pada 2010 menjadi 41.000 orang pada 2015. Hotel dan restoran tumbuh. Kegiatan ekonomi kreatif seperti kerajinan, industri oleh-oleh dan batik menggeliat.

Jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi pun melonjak dengan sangat fantastis, yaitu yang mencapai 1.308 persen. Dari hanya 7.826 penumpang pada 2011, Bandara Blimbingsari menerima 110.234 penumpang pada 2015.

Geliat pariwisata juga menggerakkan ekonomi warga. Pendapatan per kapita Banyuwangi menurut Badan Pusat Statistik melonjak 62 persen dari Rp 20,8 juta (2010) menjadi Rp 33,6 juta per kapita pertahun (2014).(jpnn)


BANYUWANGI - Banyuwangi kembali menjadi sorotan dunia. Ada 18 media Jepang yang sedang mengarahkan liputannya ke kabupaten berjuluk Sunrise of Java


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News