18 Pengunjuk Rasa di Myanmar Tewas Tertembak Polisi
Senin, 01 Maret 2021 – 19:13 WIB

Petugas medis sedang berusaha menangani seorang pengunjuk rasa yang mengalami luka tembak di Dawei hari Minggu (28/2/2021). (Reuters)
"Ketakutan itu hanya akan terus bertumbuh bila kami hidup di bawah kekuasaan militer dan mereka yang menciptakan ketakutan sadar akan hal tersebut," katanya.
"Jelas sekali mereka ingin menciptakan ketakutan dengan membuat kami lari dan bersembunyi. Kami tidak bisa menerima hal tersebut."

Duta besar yang dipecat tetap akan berjuang
Tindakan polisi terjadi setelah televisi nasional Myanmar mengumumkan Duta Besar Myanmar untuk PBB dipecat karena mengkhianati negeri itu.
Duta besar tersebut sebelumnya mendesak PBB untuk melakukan langkah "apa saja yang diperlukan" untuk mengembalikan keadaan sebelum kudeta.
Duta besar yang dipecat ini adalah Kyaw Moe Tun mengatakan tetap akan berjuang.
"Saya memutuskan untuk berjuang selama yang bisa saya lakukan," katanya di New York.

Polisi Myanmar melepaskan tembakan langsung ke arah para pengunjuk rasa menewaskan belasan orang dalam unjuk rasa paling mematikan di Myanmar sejauh ini, setelah kudeta yang dilakukan militer awal Februari lalu
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Ribuan Warga Kampung Sawah Tolak Gerai Miras di Kartika One
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya