2 Anak Madrasah Berpacaran, 4 Hari Kemudian, Oh, Terjadilah

2 Anak Madrasah Berpacaran, 4 Hari Kemudian, Oh, Terjadilah
Suhaimi dan Nur Herawati, pasutri yang memutuskan merariq kodek Dusun Montong Praje Timuq Desa Pengenjek, Pringgarata Loteng, Selasa (15/9). Foto: Dedi/Lombok Post

Saking asyiknya berpacaran, mereka lupa waktu.

Tidak terasa sudah larut malam.

Suhaimi pun mengantarkan kekasihnya pulang ke rumah.

Orang tua Nur menolak. Suhaimi kemudian meminta bantuan keluarga, tetapi lagi-lagi ditolak.

“Alasannya, daripada keluar malam terus dan pacaran terus, lebih baik dinikahkan saja,” kata Kepala Dusun (Kadus) Montong Praje Timuq Ehsan, di sela-sela Lombok Post berbincang dengan Suhaimi dan Nur.

Nur sendiri merupakan anak tunggal dari pasangan Sutomo dan Sahmin.

Nur tinggal dengan kakek dan neneknya di Desa Bonjeruk. Itu karena, kedua orang tuanya bercerai.

Sedangkan, Suhaimi anak kelima dari lima bersaudara.

2 Anak madrasah itu akhirnya tukar nomor telepon. Komunikasi berlanjut hingga mereka pun ketemu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News