2 Anak Madrasah Berpacaran, 4 Hari Kemudian, Oh, Terjadilah
Ibunya Rahimin dan bapaknya meninggal dunia, sejak Suhaimi duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar.
Sejak itulah, keduanya kurang mendapatkan perhatian lengkap dan lebih, dari kedua orangnya masing-masing.
Sehingga mereka memutuskan ingin berkeluarga, punya anak dan ingin hidup mandiri. Tidak mau bergantung lagi dengan orang tua.
Suhaimi sudah belajar mandiri. Dia bekerja sebagai pedagang di beberapa pasar tradisional di Gumi Tatas Tuhu Trasna.
Dia menjual sandal, sabun, dan perlengkapan rumah tangga.
Pekerjaan itu digelutinya sejak bapaknya dan tiga kakaknya meninggal dunia. Suhaimi menjadi tulang punggung keluarga.
Kini, dia tinggal bersama ibunya di Dusun Montong Praje Timuq Desa, Pengenjek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah.
Rumah berlantai semen, beratapkan genting dan dinding yang terkelupas, menjadi saksi perjalanan hidupnya.
2 Anak madrasah itu akhirnya tukar nomor telepon. Komunikasi berlanjut hingga mereka pun ketemu.
- 806 PPPK 2023 Lombok Tengah Terima SK, Ini Pesan Lalu Pathul Bahri
- 2 Gadis Diperkosa 3 Remaja di Lombok Tengah, Begini Kasusnya
- PPPK 2024, Pemkab Lombok Tengah Dapat Kuota 1.664, Paling Banyak Formasi Guru
- Brimob Masih Bersiaga di Bypass BIL-Mandalika Lokasi Bentrokan Warga
- Fokus Memperjuangkan Honorer jadi PPPK, Pemkab Lombok Tengah tak Usulkan Formasi CPNS 2024
- Info Terbaru Formasi CPNS 2024 & PPPK: Honorer Gembira, Fresh Graduate Pilu