2 Anak Madrasah Berpacaran, 4 Hari Kemudian, Oh, Terjadilah
Suhaimi ingin membuktikan bahwa keputusannya menikah dini menjadi pilihan yang tepat.
Dengan menikah dini itu, dia berharap bisa makin semangat bekerja. Dengan menikah, dia berharap bisa menghindari dosa.
Uang kebutuhan pernikahan diperoleh dari kantongnya sendiri. Tidak sampai menyusahkan orang tua, keluarga atau kerabat terdekat lainnya.
“Maharnya uang Rp 2 juta, tanpa seperangkat alat salat,” cerita Suhaimi.
Sedangkan uang untuk keluarga mempelai perempuan diberikan sebesar Rp 6 juta.
Itu diluar uang untuk syukuran. Karena pandemi Covid-19, dia memutuskan tidak ada acara resepsi, cukup dengan akad nikah saja.
Sementara itu Nur Herawati mengaku akan setia untuk suami tercinta.
Dia tidak ingin meniru kedua orang tuanya, yang bercerai. Dia ingin keluarganya tetap utuh.
2 Anak madrasah itu akhirnya tukar nomor telepon. Komunikasi berlanjut hingga mereka pun ketemu.
- 2 Gadis Diperkosa 3 Remaja di Lombok Tengah, Begini Kasusnya
- PPPK 2024, Pemkab Lombok Tengah Dapat Kuota 1.664, Paling Banyak Formasi Guru
- Brimob Masih Bersiaga di Bypass BIL-Mandalika Lokasi Bentrokan Warga
- Fokus Memperjuangkan Honorer jadi PPPK, Pemkab Lombok Tengah tak Usulkan Formasi CPNS 2024
- Info Terbaru Formasi CPNS 2024 & PPPK: Honorer Gembira, Fresh Graduate Pilu
- Pemkab Lombok Tengah hanya Mengusulkan Formasi PPPK, Ini Alasannya