2 Tahun Jokowi-JK, Bukti Nyata Kemenkes Jaga Kesehatan Rakyat

2 Tahun Jokowi-JK, Bukti Nyata Kemenkes Jaga Kesehatan Rakyat
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek. Foto: kemenkes

Pilar Kedua: Penguatan Layanan Kesehatan

Fasilitas kesehatan primer menjadi soko guru dari pelayanan kesehatan, bukan saja menjadi gate keeper untuk rujukan tetapi juga membina masyarakat umum untuk mempunyai kemampuan untuk hidup sehat.

Penguatan layanan kesehatan dengan semangat membangun dari pinggiran, menjadikan sebuah terobosan untuk pemerataan tenaga kesehatan (Nakes) di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK). Sejak mulai diberangkatkan pada April 2015, telah ditempatkan sebanyak 838 orang dalam Tim Nusantara Sehat di 158 puskesmas di DTPK.

Pengembangan RS rujukan juga menjadi bagian dari penguatan layanan kesehatan. Tujuannya adalah agar terjadi pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan menurut kompetensi fasilitas kesehatan tersebut. Target sasaran sampai dengan 2019 adalah 14 RS rujukan nasional, 20 RS rujukan provinsi dan 110 RS rujukan regional.

Pilar Ketiga : Jaminan Kesehatan Nasional

Pelaksanaan JKN cukup menggembirakan. Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan, sampai dengan bulan Oktober 2016 tercatat jumlah peserta JKN sebesar 169,574.010 juta jiwa atau kurang lebih 66,11 persen dari total penduduk tahun 2016 sebesar 256.511.495 jiwa. Tentunya penambahan cakupan kepesertaan ini harus diikuti dengan pemenuhan supply side baik sarana prasarana maupun SDM kesehatan.

Perkembangan lain yang cukup menggembirakan semakin banyak fasilitas kesehatan yang ikut dalam program JKN. Data dari BPJS Kesehatan sampai dengan Oktober 2016, jumlah fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS kesehatan untuk melayani peserta JKN berjumlah 25.828 fasilitas kesehatan, yang terdiri dari 20.531 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.001 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), 2.047 apotek, 956 Optika dan 256 Laboratorium

Sampai dengan bulan Januari 2016, pelayanan Penyakit Katastrofik di era JKN menghabiskan biaya klaim sebesar Rp74,3 miliar dengan pemanfaatan tertinggi pada penderita Penyakit Jantung, yaitu 905.223 penderita dan biaya klaim sebesar Rp6,9 triliun. Berikutnya diikuti oleh kasus kanker sebesar Rp1,8 triliun dan kasus stroke sebesar Rp1,548 triliun.

JAKARTA - Tidak terasa dua tahun pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah berlalu. Sejumlah kerja nyata telah direalisasikan oleh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News