2 Tahun Jokowi-JK, Kemendikbud Galakkan Program Prioritas dan Tepat Sasaran

2 Tahun Jokowi-JK, Kemendikbud Galakkan Program Prioritas dan Tepat Sasaran
Mendikbud Muhadjir Effendy. Foto: Raka Denny/Jawa Pos

Pada awal bulan Oktober yang lalu, Kemendikbud berhasil menyelenggarakan World Culture Forum (WCF) di Bali untuk menggalang komitmen meningkatkan peran keragaman budaya sebagai landasan perencanaan pembangunan berkelanjutan dan bersama-sama menghasilkan komitmen baru untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dalam mengarusutamakan kebudayaan dalam segala lini pembangunan.

Terkait rencana kerja tahun berikutnya, Mendikbud menyampaikan tiga fokus utama Kemendikbud yaitu Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), revitalisasi SMK dan terobosan dalam penyaluran bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar.

"Untuk itu implementasi Penguatan Pendidikan Karakter bagi SD dan SMP sebagai pondasi mental generasi penerus harus disegerakan dengan perhitungan matang. Revitalisasi SMK akan dipetakan dengan cermat untuk memastikan SMK benar-benar dapat menjawab kebutuhan lapangan kerja. Penuntasan Program Indonesia Pintar juga diupayakan terobosan agar dapat lebih cepat dan tepat sasaran," ungkap Mendikbud.

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9/2016 tentang Revitalisasi SMK Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia mengamanatkan Kemendikbud untuk melakukan sinergi antar kementerian dan lembaga agar mampu menjawab tantangan bonus demografi dan daya saing di pasar internasional. 

Pengembangan SMK Bidang Kemaritiman, Pariwisata, Pertanian, dan Industri Kreatif akan dilakukan melalui program alih fungsi guru adaptif menjadi guru produktif untuk memastikan terjadinya pembelajaran yang berkualitas. Kemendikbud juga terus berupaya melakukan penguatan kerja sama industri dan penguatan kelembagaan SMK agar menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) agar dapat memberikan nilai tambah pada lulusan SMK.

Penguatan Pendidikan Karakter sebagai upaya melakukan revolusi karakter bangsa pada pendidikan  dasar (SD dan SMP) akan diimplementasikan di 542 sekolah di  34 provinsi. Penguatan lima nilai utama karakter, diantaranya Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas pada kegiatan inti (intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler) akan menjadi praktik penerapan di sekolah percontohan PPK.  Ditargetkan sampai dengan 2020 seluruh sekolah di Indonesia telah menerapkan pendidikan karakter.

Sebagai upaya melakukan terobosan pada Program Indonesia Pintar, Kemendikbud akan melakukan uji coba penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Plus atau KIP elektronik yang dapat digunakan sebagai alat transaksi untuk meningkatkan literasi keuangan dan perbaikan penyaluran bantuan pendidikan agar memenuhi prinsip akuntabilitas. Ke depan, penyaluran KIP akan diselaraskan dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Tentunya pencapaian dan rencana program tersebut didukung oleh tata kelola pemerintahan yang baik. Sejak tahun 2013, Kemendikbud selalu memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan. 

JAKARTA - Sebagai upaya membumikan nawacita, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya meningkatkan capaian pada program-program

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News