2000 Sekolah, Hanya 450 yang Dibantu

2000 Sekolah, Hanya 450 yang Dibantu
2000 Sekolah, Hanya 450 yang Dibantu
JAKARTA - Terlantarnya pendidikan inklusif di berbagai daerah di Indonesia tidak hanya karena ketidakpahaman daerah dan kesenjangan dari segi kompetensi guru hingga tingkat pelayanan, tapi juga disebabkan kurangnya perhatian pemerintah pusat.

Hal ini diketahui dari penjelasan Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Mudjito dalam diskusi tentang kebijakan pendidikan inklusif di Jakarta, Kamis (27/12).

Menurut Mudjito, sepanjang tahun 2012 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan hanya bisa mengalokasikan bantuan untuk 450 sekolah dari total 2000 sekolah inklusif di Indonesia. Bantuannya pun tidak begitu besar, hanya sekitar Rp40 juta.

Dengan demikian masih ada 1.550 sekolah inklusif yang belum menerima bantuan. Meski menjanjikan untuk menambah bantuan bagi yang belum menerima, pihaknya juga mengharap keringanan tangan pemerintah daerah.

JAKARTA - Terlantarnya pendidikan inklusif di berbagai daerah di Indonesia tidak hanya karena ketidakpahaman daerah dan kesenjangan dari segi kompetensi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News