2017, Lalu Lintas Bogor Lumpuh

2017, Lalu Lintas Bogor Lumpuh
2017, Lalu Lintas Bogor Lumpuh
“Ditambah fenomena pelat B. Tidak bisa dipungkiri, kami pantau di sejumlah pusat keramaian, pelat B yang mendominasi,” terangnya.

Akibat kepadatan kendaraan di jalan raya, kata dia, berimbas pada pelbagai problematika. Sebut saja uang yang terbakar percuma dari bahan bakar minyak (BBM), hingga tingkat polutan yang tinggi hingga berdampak pada kesehatan masyarakat. Suharto menganalogikan kerugian dalam kepadatan kendaraan di jalan raya mencapai Rp1,5 miliar perjam. “Itu analisa di tahun 2006. bayangkan sekarang berapa kali lipat. Karena kami belum melakukan penelitian lebih lanjut di 2013 ini,” tukasnya.

Lantas apa solusi yang dilakukan Pemkot Bogor? Suharto memastikan, pihaknya kini mulai melirik konsep alih pemakaian kendaraan pribadi ke tranportasi umum. Pertama, pihaknya menggeber langkah transformasi operator kendaraan umum menjadi berbadan hukum. Dengan kata lain, manajemen angkutan umum akan memiliki regulasi yang jelas sehingga mudah diatur.

“Mulai dari hal yang paling mendasar, yakni pelayanan. Kita terapkan standar pelayanan minimun bagi angkutan umum, baik angkot dan bus. Manajemennya harus dirubah. Sopir harus digaji dan tidak bicara setoran. Besok (hari ini) saya ekspos masalah lalu lintas ini di dewan,” tegasnya.

BOGOR- Warga Bogor mesti bersiap menghadapi kenyataan pahit. Empat tahun lagi (2017), lalulintas Kota Bogor dipastikan mengalami stagnasi (tak begerak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News